Pertama, teaching at the right level, atau mengajar pada tingkat yang tepat, atau pengajaran dengan memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik. Konsep ini, masyhur dan popular dalam lisan para guru, yang tengah melaksanakan kurikulum Merdeka.Â
Dalam penjelasan umum, sebagaimana dapat dengan mudah kita temukan di media digital, pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik (teaching at the right level) adalah pendekatan pengajaran yang berpusat pada kesiapan belajar peserta didik, bukan hanya pada tingkatan kelas.
Sebagaimana kita ketahui atau alami bersama. Sebelum diberlakukannya kurikulum Merdeka, kita-kita ini, atau peserta didik itu, dikelompokkan dalam tingkatan kelas.Â
Karena itu ad akelas 1, 7, 9 atau kelas 12. Semua itu merupakan sebutan tingkatan kelas yang sudah dialami dan dijalani oleh seorang peserta didik di persekolahan.
Kepada setiap orang yang duduk di kelas yang sama, misalnya, kelas 10, maka dia akan mendapatkan layanan pembelajaran yang sama. Semua siswa dalam kelas itu, akan diajari oleh seorang tenaga pendidik yang sama, dengan materi yang sama, dengan gaya mengajar yang sama.Â
Situasi dan kondisi ini, dalam pandangan teori pendidikan modern, adalah sesuatu yang keliru. Karena, sejatinya, saat ada 36 siswa dalam satu kelas, kendati kelas dan usianya sama, namun Tingkat kemampuan atau gaya belajarnya berbeda-beda. Kondisi ini tidak mendapatkan layanan pendidikan yang optimal dari seorang  guru.
Sehubungan hal itu, maka, seiring dengan pemberlakuan  Kurikulum Merdeka, layanan pendidikan diubah, dari memperhatikan jenjang kelas menjadi memperhatikan Tingkat kemampuan peserta didik. Karena itu, disebutnya,  pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik atau teaching at the right level.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H