Gimana rasanya pengguna kursi roda naik kereta api?
Untuk pertama kalinya aku naik kereta api. Tujuanku menuju Bandar Lampung, dari Palembang. Dari stasiun Kertapati ke stasiun Tanjung Karang. Waktu tempuhnya sembilan jam. Mulai pukul 8.30 hingga 17.30. Lumayan lama juga, ya? Tapi ternyata naik kereta api menyenangkan. Tak kalah dari pesawat terbang.
Pamanku pernah bercerita, kalau dulu sekali kereta api ramai dan sesak. Banyak orang berjualan lalu lalang di atas kereta. Saking penuhnya, bau kentut dan keringat pun seringkali tercium. Akibatnya aksi kriminalitas tak terhindarkan. Ada saja pencopet yang bikin ulah. Buat penumpang mesti ekstra waspada, bila tak mau kehilangan barang bawaan. Nah sekarang perubahannya gimana, ya?Â
Serba Praktis dan Mudah, Beli Tiket KeretaÂ
Kalau dulu, beli tiket kereta api mesti ngantri di loket. Sekarang makin mudah dan praktis. Belinya lewat aplikasi hp saja. Nama aplikasinya KAI Access. Sudah tersedia bagi pengguna Android dan Apple. Dengan aplikasi ini, kita bisa membeli tiket perjalanan berbagai moda transportasi, mulai dari kereta api antar kota, lokal, commuter line, LRT, bandara hingga Whoosh.
Sayangnya khusus di Palembang, tiket kereta yang tersedia hanya kereta api antar kota. LRT masih belum tersedia, padahal sudah beroperasi sejak 2018. Meskipun demikian, sekarang layanan KAI Access bisa untuk banyak hal. Mulai dari pemesanan hotel, isi ulang kartu multi trip, pengiriman barang antar kota, pesan bus dan taksi, beli pulsa dan data, serta bayar tagihan. Lengkap banget! Jadi satu aplikasi bisa memenuhi aneka kebutuhan perjalanan kita.
Saat memesan tiket, Alhamdulillah tanpa kendala. Sebaiknya pesan tiket jauh hari, biar nggak kehabisan. Tersedia opsi pengembalian uang, jika batal berangkat. Aku pesan tiket dan beruntung dapat kursi yang kumau. Karena disabilitas, sengaja pilih tempat duduk dekat pintu. Supaya memudahkan, jika ingin ke luar. Jalan-jalan pakai kereta api ini jujur bikin deg-degan. Â Aku jadi penasaran, kira-kira pengguna kursi roda bakalan aman dan nyaman gak, ya?
Perjalanan Pertama, Naik Kereta
Aku pergi ke Lampung tidak sendirian. Melainkan ditemani oleh Ayah dan Mimi (sebutanku untuk mama). Ke sana dalam rangka untuk liburan ke Bandar Lampung. Pergi ke Stasiun Kertapati Palembang pada pagi hari. Pukul enam, kami sudah tiba di sana. Suasana masih sepi. Tapi untungnya di depan stasiun, telah tersedia ramp untuk kursi roda.
Sedikit terkesima dengan Stasiun Kertapati yang menurutku mirip dengan Terminal 3 Bandara Soetta di Jakarta. Tempat tunggunya luas banget. Sudah tersedia toilet untuk disabilitas pula. Sebelum memulai perjalanan, aku sempatkan untuk BAK dulu di sana. Sesudahnya, kami pun menuju tempat penukaran tiket yang serba otomatis. Lalu menunggu di ruang tunggu, bersiap-siap menuju kereta api untuk berangkat.
Kereta api yang kami naiki bernama Rajabasa. Diambil dari nama gunung terkenal di Lampung Selatan. Kereta ini terdiri dari lima gerbong yang semuanya kelas ekonomi. Harga tiketnya Rp. 32.000 per orang. Karena baru pertama kali, aku agak sedikit syok melihat kereta api. Ternyata untuk masuk ke dalam gerbong, mesti naik tangga. Sementara aku kesulitan untuk naik tangga. Sehingga aku mesti duduk di bagian bawah pintu kereta untuk bisa masuk ke dalam gerbong. Beruntung ada Ayah dan petugas kereta yang sigap membantu.