Selain karena alasan efisiensi diatas, impor dan ketergantungan negara terhadap BBM yang berasal dari fosil akan berkurang. Dengan begitu, diharapkan dapat memperbaiki defisit perdagangan dan menghemat devisa negara. Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPDPKS, sawit menyumbang total ekspor 310 Trilyun pada tahun 2017. Industri sawit berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 16,2 juta orang dan 4,6 juta petani.
PROGRAM PEMANFAATAN KELAPA SAWIT UNTUK BIOENERGI
Â
Kebijakan energi nasional pada tahun 2014 mengagendakan untuk memaksimalkan energi baru terbarukan (EBT) dan meminimalkan penggunaan minyak bumi. Untuk itu pada tahun 2025 nanti pemerintah berusaha untuk menaikkan nilai EBT pada bauran energi primer tahun 2025 menjadi 23 persen. Naik sekitar 14,7 angka dari yang sebelumnya hanya 7,3 persen pada tahun 2017 lalu.
Saat ini kapasitas aktif biodiesel dari industri kelapa sawit 12,05 juta kiloliter yang tersebar di 4 wilayah provinsi di Indonesia. Menurut data Dirjen EBTKE, pemanfaatan biodiesel tersebut untuk membangun PLT bioenergy yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2019. Berupa pembangunan PLT Biogas dana Biomassa yang bahan bakarnya berasal dari kelapa sawit. Rencananya pengoperasian PLT tersebut akan menyerap 1281 tenaga kerja dari dalam dan luar perkebunan.
Tahap selanjutnya direncanakan kelapa sawit akan memulai program konversi menjadi bio hydrocarbon fuel. Dimana nantinya kelapa sawit juga akan diubah menjadi green diesel, green gasoline dan green jetfuel (avtur). Riset saat ini mulai dilakukan melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB), BPDPKS dan Pertamina.
BIODIESEL KELAPA SAWIT DI BALIK ISU LINGKUNGAN DAN HAM Â
Disinggung juga pada pertemuan tersebut mengenai isu yang disebut oleh pemerintah sebagai black campaign. Isu tersebut yang berkaitan tentang lingkungan dan HAM terhadap industri kelapa sawit Indonesia diantaranya masalah kebakaran hutan, deforestasi dan pekerja anak. Terkait masalah deforestasi dan kebakaran hutan, sudah pernah Molzania singgung pada artikel  "Lestari Hutanku, Bangkit Ekonomiku, Bijak Bestari Negeriku".
Sayangnya pada kesempatan tersebut, tidak diuraikan secara lengkap bagaimana isu tersebut dihandle oleh Kementerian ESDM dan BPDPKS. Padahal Molzania sebagai orang Palembang bertanya-tanya dan ingin tahu lebih banyak mengenai isu-isu penting yang menghantui industri kelapa sawit di Indonesia. Beberapa tahun yang lalu, wong kito galo pernah menjadi korban dari kebakaran hutan hebat yang melanda Sumsel dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia.