(3) cerita tidak merusak kepribadian anak ;
(4) berikan suasana yang menarik ketika menyampaikan dongeng (gembira, sedih atau marah dan sebagainya)
Menurut Fitroh et al. (2015), kegiatan storytelling meliputi berbagai genre seperti dongeng, cerita, dan fiksi. Cerita rakyat merupakan narasi yang berakar pada masa lampau dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Mereka menjelaskan bahwa cerita rakyat bukan hanya sarana yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak, tetapi juga mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya serta sejarah di berbagai daerah di Indonesia. Cerita rakyat memiliki potensi untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak-anak. Mereka menekankan bahwa pesan moral dalam cerita rakyat tidak hanya tersirat dalam karakter tokoh, tetapi juga terbentuk melalui alur cerita yang mengangkat gagasan-gagasan yang relevan dengan pengalaman manusia.
Menurut Liu & Wang (2010), penggunaan storytelling dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan belajar anak serta menghasilkan efek positif yang tidak hanya berdampak pada perubahan nilai karakter, tetapi juga memotivasi anak untuk berprilaku baik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Varun (2014) menjelaskan bahwa bermain merupakan aktivitas yang terintegrasi dan holistik bagi perkembangan anak usia dini, di mana masa ini sangat penting untuk eksplorasi, pengembangan, dan bermain. Wardani & Widiastuti (2015) menekankan bahwa kegiatan storytelling dalam konteks pendidikan anak usia dini, seperti di RA, yang menghadirkan kearifan lokal dan potensi budaya daerah melalui cerita rakyat, dapat menghasilkan perubahan perilaku anak serta memperkenalkan keunggulan dan identitas daerah mereka secara efektif.
Menurut Dahlia & Soemarno (2015), nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam kebudayaan suatu daerah, seperti permainan tradisional, merupakan aspek yang penting untuk dilestarikan. Mereka menjelaskan bahwa kearifan lokal ini memperlihatkan keunggulan dan identitas suatu daerah yang tetap bertahan meskipun terdapat pengaruh dari perkembangan teknologi dan budaya Barat. Pengaruh ini dapat mempengaruhi perubahan perilaku dalam masyarakat, namun nilai-nilai kearifan lokal tetap memegang peranan penting dalam mempertahankan kebudayaan dan karakteristik khas suatu daerah.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
- Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa menggunakan kegiatan storytelling dengan cerita rakyat adalah metode efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak. Melalui proses storytelling, anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang memperkaya pemahaman mereka serta berperan penting dalam pengembangan kemampuan bahasa anak-anak.
Â
- Saran
- KepalaSekolah
Perlunya pemantauan kepada guru dalam menanamkan nilai karakter pada peserta didik.
- Kepada Guru
Terus berusaha dalam meningkatkan minat belajar anak dengan menumbuhkan antusiasme dalam diri anak terkait penanaman nilai karakter. Sehingga proses pembelajaran dapat efektif dan berhasil.