14) cinta damai,
15) gemar membaca,
16) peduli lingkungan,
17) peduli sosial, dan
18) tanggung jawab
Dongeng adalah cerita fiktif atau khayalan, sedangkan penanaman karakter adalah proses pendidikan yang bertujuan membentuk akhlak atau budi pekerti yang membedakan individu satu dengan lainnya. Studi menunjukkan bahwa dongeng sebagai media untuk menanamkan karakter sangat efektif bagi anak usia dini, dan pentingnya memberikan contoh dan pembiasaan yang baik dalam mengembangkan karakter anak.
Menurut Alkaaf (2017), dalam storytelling, fokus utamanya adalah pada bagaimana kinerja, proses pengungkitan cerita, dan pembangunan narasi, bukan sekadar memperlakukan cerita sebagai objek. Storytelling didefinisikan sebagai penggunaan cerita sebagai sarana komunikasi untuk berbagi pengetahuan. Dengan menggunakan narasi ini sebagai alat untuk menghibur, juga meningkatkan potensi pengetahuan yang disampaikan.
Story telling memberikan pengalaman bagian proses pembelajarannya. Kegiatan storytelling mendukung pemahaman anak dan sangat penting dalam perkembangan bahasa anak. Selain itu juga dengan kegiatan story telling membantu siswa memahami berbagai perbedaan multikultural dan pembelajaran kelompok. Ada empat aspek yang mendasari cerita pada anak diantaranya adalah:
(1) mengingat informasi penting lebih banyak dan lebih luas ketika guru berbicara tentang cerita yang sudah dibaca;
(2) ambil peran yang mereka ketahui ketika menceritakan kisah;
(3) kegiatan bercerita dengan urutan yang benar;