Mohon tunggu...
Mokhsa Imanahatu
Mokhsa Imanahatu Mohon Tunggu... -

Pe'nafsu kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seni Mendukung Kekerasan-Penindasan dan Atribut Tak Wajar dalam MOS

29 Juli 2015   23:45 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:48 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, Pak Anies Baswedan yang baik. Saya kok mulai ragu ya, - “ketika bapak mengawasi MOS, bapak menyuruh para calon siswa untuk mencopot atribut dan melarang penindasan-kekerasan” – Saya berfikir, apa jangan-jangan bapak Anis diam-terangan mau menyingkirkan jiwa pemberontak-revolusioner dan mendukung seragam siap-pakai yang otomatis menyingkirkan ke-kreatifan generasi muda ya? Hehe.

Jangan disingkirkan pak, dimanfaatkan. Kita harus menyerang kapitalisme dari dalam, bukan dari luar.

Belum sekolah? Belum kuliah? Belum! Kapan sekolah? Kapan kuliah? Nanti, sesudah berhasil membawa ini-itu dan tahan di bentak-bentak ini-itu. Ah, lalui saja ya. Badai pasti berlalu kok, asal kalian punya niatan dan tindakan tuk membungkamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun