Kelima, sistem bendung dan pompa harus efektif, khususnya untuk kali tenggang dan sringin di kaligawe semarang timur kapasitas pompa harus di tingkatkan dan masih berfungsi dengan baik untuk saat ini kapasitas pompa dikali sringin dan tenggang totalnya 22 ribu meter kubik. Masing-masing 10 dan 12 ribu meter kubik walaupun dengan kapasitas tersebut masih kewalahan dalam menghadapi banjir maka Balai Besar Wilayah Sungai  (BBWS) harus mengambil langkah untuk di tingkatkan lagi kapasitas pompa untuk menambah daya.Â
Dan solusi berikutnya adalah dengan membuat embung semisal diterapkan dijalan kaligawe raya dengan adanya embung di sekitar lokasi itu, bisa disalurkan ke saluran Kali Tenggang, dan dibuang langsung ke laut. Jadi sebelum air dipompa ke Kali Tenggang harus ada embung karena debit air hujan lebih besar dari kapasitas sungai yang membentang di Jalan Kaligawe.Â
Kalaupun membuat tanggul laut itupun membutuhkan dana yang lebih besar tergantung ikhtiar pemerintahnya. Namun Kementerian PUPR telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang. Untuk menahan limpasan rob, dibangun tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 km dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.
Oleh karena itu apabila komponen-komponen yang telah disebutkan tadi mampu di implementasikan dengan penuh kesadaran baik dari masyarakat ataupun pemerintah maka musibah banjir pun in syaa Allah bisa diminimalisir secara signifikan yang menjadi tamu langganan tiap musim penghujan.
*) Penulis adalah Mahasiswa KKN MIT DR11 Kelompok 66 UIN Walisongo Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H