Mohon tunggu...
MOHAMMAT ZAMRONI
MOHAMMAT ZAMRONI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Moh Zamroni

Mumpung masih hidup jadikan diri anda bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Musibah Banjir di Kaligawe Semarang

23 Februari 2021   16:27 Diperbarui: 23 Februari 2021   17:22 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OLEH : MOHAMMAT ZAMRONI/dokpri

Sedangkan menurut gubernur jawa tengah saat di wawancara di sebuah stasiun televisimenyebut sebab non alam, yaitu dua masalah di hulu dan hilir. “Penyebab hulunya penggundulan hutannya tinggi,” kata Ganjar. “Yang di bawah (hilir) kita menghadapi land subsidence (penurunan tanah).”

Andil besar elemen masyarakat dan pemerintah

Sebenarnya bencana banjir datang tidak serta merta datang dari sang pencipta.namun manusia juga mempunyai pengaruh besar dalam upaya pencegahan banjir.belajar dari berbagai masalah yang terjadi diatas maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Pertama, sungai adalah salah satu faktor utama yang bisa menjadikan banjir atau tidak. Jika di sungai terdampat banyak sampah yang bergelimpang maka potensi banjir sangat memunginkan begitupu sebaliknya jika disungai itu bersih tidak terdapat sampah yang mengalir maka in syaa Allah akan meminimalisir potensi terjadinya banjir.

Maka kesimpulannya sungai harus bersih dari berbagai sampah dan limbah rumah tangga. Kebersihan sungai harus menjadi tanggung jawab kita semua baik masyarakat ataupun pemerintah.  Ada regulasi yang lebih jelas untuk ditaati bersama. Misalnya larangan membuang limbah atau sampah ke sungai sampai ada denda dan hukumannya.

Disamping manfaat sungai yang bersih untuk meminimalkan terjadinya banjir, manfaat yang lain juga bisa dibuat wisata. Sungai yang bersih tentunya menjadi perhatian dan pemandangan tersendiri bagi masyarakat.

Hal ini tentunya bisa dibuat untuk wisata sekaligus untuk mendatangkan perekonomian. Misalkan dengan sungai yang bersih banyak orang yang ingin datang mengujungi tinggal disiapkan perahu kecil atau permainan air atau diisi dengan hias seperti ikan koi dan ini pernah terjadi di salah satu wilayah di provinsi yogyakarta sehingga orang yang datang dan mau naik perahu bisa dengan cara menyewa perahu.

Di sisi lain solusi dari adanya sampah bisa dipilah menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Yang anorganik bisa digunakan untuk kerajinan rumah tangga. Lagi-lagi pemerintah hadir lewat balai latihan kerja (BLK) bagaimana memanfaatkan sampah menjadi bahan kerajinan yang bisa punya nilai ekonomi. Pemerintah lewat BLK hadir di masyarakat dengan memberikan pelatihan pemanfaatan sampah. Sehingga pemerintah hadir ditengah masyarakat dalam pemanfaatan sampah rumah tangga untuk dibuat kerajinan seperti kerajinan tas, souvenir dan lain sebagainya.

Kedua, penanaman kembali (reboisasi) seperti kasus di semarang ini bagian wilayah hulu di semarang terjadi penggundulan hutannya tinggi. Maka diperlukan reboisasi walaupun memerlukan waktu yang tidak singkat untuk menampakkan hasilnya.

Ketiga, membuat sumur resapan (infiltration well)  bahwa perlu diketahui di wilayah hilir semarang masalahnya adalah penurunan tanah dan masalah ini pun bisa dibilang masalah yang rumit diselesaikan lantaran tidak mudah mengontrol pembangunan di kawasan-kawasan tersebut. Untuk meminimalisirnya perlu di bangunnya sumur resapan karena ini penting untuk menyerap  air mana kala musim hujan datang.

Keempat, normalisasi sungai secara berkala atau ter-schedule secara jelas. Selama ini banyak sungai yang terjadi pendangkalan namun entah sungai terlepas dari perhatian pemerintah hingga dibiarkan saja. Seharusnya ada tim satgas tersendiri untuk memantau bahwa sungai yang mana yang terjadi pendangkalan sehingga tidak perlu menunggu banjir dulu untuk melakukan normalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun