Mohamad Zainul Arifin
Sejarah Peradaban Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang ingin menjadi penguasa atau pemimpin dari suatu kelompok atau golongan. Tujuan dari setiap orang atau golongan  untuk menjadi penguasa ataupun pemimpin sangat  berbeda-beda,beberapa golongan ada yang tulus ingin berniat mensejahterkan rakyat yang dipimpinya. Namun, ada pula sebagian orang atau golongan  yang mempunyai niat tersembunnyi yaitu  untuk memanfaatkan kemimpinanya sebagai sarana untuk memenuhi kepentingan pribadi yang pada akhirnya akan mengakibatkan seorang pemimpin melakukan hal-hal yang merugikan suatu wilayah atau Negara saat kepemimpinannya.
Banyak konflik yang seringkali terjadi menjelang pemilihan umum, banyak dari calon-clon pemimpin yang curang dengan mengupayakan berbagai cara untuk memenangkan pemilihan tersebut. Tidak sedikit orang yang menggunakan jalan yang curang seperti membeli hak suara pemilih dengan membagi-bagikan sembako ataupun sejumlah uang menjelang hari pemilihan dijalankanselain itu untuk  melancarkan tujuanya tersebut para calon pemimpin biasanya akan mengumbar janji-janji palsu yang sangat menggiurkan rakyat dan memancing rakyat untuk memilihnya namun janji tersebut akan hilang dan terlupakan saat si calon telah terpilih menjadi pemimpin.
Setiap orang mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin akan melakukan upaya-upaya untuk mempromosikan dirinya dengan cara berkampanye untuk menyampaikan visi dan misi nya, namun tidak semua para calon pemimpin berkampanye dengan cara yang baik dan benar, seringkali para pemimpin mengunakan kmpanye kotor untuk memuluskan jalannya untuk menjai pemimpin.
Di dalam agama Islam, bagi pemimpin yang melakukan hal-hal curang tersebut ada konsekuensi tersendiri, bahwa tindakan mencuri itu adalah  tindakan yang sangat tidak terpuji dan dapat merugikan orang lain
Pengertian Politik
Politik secara bahasa berasal dari kata "politic" yang mempumyai arti perbuatan atau sifat pribadi. Pengertian politik yang di serap ke dalam bahasa Indonesia memiliki tiga arti: segala perbuatan keadilan siasat didalam suatu pemerintahan didalam negara untuk mengelabuhi negara lain, kelicikan, dan digunakan juga sebagai nama ilmu pengetahuan "yaitu pengetahuan ilmu politik".
Pengertian politik didalam kehidupan bermasyarakat pertama kali dikenal pada masa Plato yang terkenal dengan istilah "Republik" dan ilmu politik berkembang melalui karya-karya yang dihasilkan oleh Aristoteles yang merupakan murid dari Plato. Politik pada masa Aristoteles dikenal dengan istilah "Politica" didalam sejarah asal mula munculnya pemikiran politik diketahui oleh masyarakat melalui karya Plato maupun Aristoteles.
Pada saat itu politik digunakan sebagai konsep pengaturan masyarakat, karena dalam karya Plato maupun Aritoteles membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah bagaimana menjalankan pemerintahan atau sebuah politik negara yang baik.
Dalam konsep pemerintahan terdiri dari berbagai unsur, seperti organisasi yang bertujuan untuk mengatur aktivitas pemerintahan, rakyat sebagai pihak yang mempunyai kepentingan, keadilan, dan hukum yang menjadi sarana aturan dimasyarakat serta cita-cita yang ingin dicapai.
Deliar Noer mendefinisikan bahwa politik adalah segala perbuatan dan tingkah laku manusia yang mempunyai tujuan mempengaruhi atau mempertahankan struktur suatu kelompok masyarakat menggunakan kekuasaan. Pengertian ini menjelaskan bahwa kekuasaan itu bukanlah hakekat dari politik, namun antara keduanya tidak dapat dipisahkan, antara kekuasaan dan politik saling membutuhkan agar suatu keadilan dan kesejahteraan masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik.