Mohon tunggu...
Mohsa El Ramadan
Mohsa El Ramadan Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang jurnalis, tinggal di Banda Aceh.

Menulis adalah spirit, maka perlu sebuah "rumah" untuk menampungnya | E-mail: mohsaelramadan@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terbawa Rindu Pilot ke 'Rumah Mewah' JKA

27 Januari 2017   08:08 Diperbarui: 27 Januari 2017   09:35 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irwandi Yusuf (kiri), Zaini Abdullah (tengah), dan Muzakir Manaf (kanan) dalam satu kesempatan. Kini, ketiga kolega dari GAM itu bersaing berebut kursi gubernur Aceh 2017-2022. | Foto: Klikkabar.com

Pertempuran Berikutnya.

Setelah Irwandi memamerkan sebagian program kerjanya jika dia terpilih menjadi gubernur periode 2017-2022, wartawan pun mulai mencecar pertanyaan jail ke Irwandi. “Anda dianggap sukses, bahkan di beberapa survey waktu itu—survey sekarang juga unggul—Anda berada di posisi teratas dari kandidat lain. Tapi, selaku incumbent saat itu, mengapa Anda kalah?” tanya Aldin NL, Kepala Biro Harian Waspada Medan di Banda Aceh.

Dengan raut muka yang tenang Irwandi menjawab: “Waktu itu, kan, saya maju lewat jalur independen. Nah, karena lewat independen maka disebarkanlah isu ke lapisan bawah bahwa saya pengkhianat perjuangan Aceh. Ini termakan oleh sebagian warga di desa. Parahnya lagi, ketika pemilihan, saya dan partai saya dicurangi. Ini masalahnya. Tapi, begitupun saya masih bisa meraup suara hampir 30 persen,” jelas Irwandi. Ia optimis Pilkada Aceh 2017 situasinya akan berbeda dengan 2012.

Imran Joni, Pemimpin Umum Harian Rakyat Aceh juga melempar pertanyaan pedas dan menggelitik; “Pak gubernur, Anda tadi bilang tak punya banyak dana untuk kampanye kali ini. Tapi rakyat justru heran dan bertanya-tanya karena di sisi lain Anda mampu membeli pesawat terbang pribadi. Tolong penjelasannya,” tegas Joni.

Sambil tertawa kecil Irwandi bilang, “sebenarnya harga pesawat pribadi saya itu tidak mahal, kira-kira seharga tiga mobil Avanza-lah.” Gerrr…sebagian jurnalis tersenyum dan terperangah mendengar penjelasan Irwandi.

Sedangkan harga dari pabriknya, lanjut Irwandi, pesawat Shark Aero itu dibanderol 90.000 Euro, atau kira-kira Rp 1.3 M, setara harga mobil Toyota Harrier. Tapi Irwandi membayarnya hanya 40.000 Euro (Rp 600 juta) karena dia merupakan agen pesawat itu untuk kawasan Asia Pasifik.

Loh,kok,bisa? Itulah hebatnya diplomasi, persahabatan, dan kejujuran, kata Irwandi. Vladimir Pekar adalah seorang sahabat Irwandi di Slovakia. Dia punya pabrik pesawat. Irwandi sudah lima kali ke pabrik ini. “Vladimir ini tidak kaya tapi kreatif luar biasa. Dia wujudkan mimpinya bikin pesawat hingga menjadi kenyataan. Dan pesawat buatannya memang top di Eropa.”

Menurut Irwandi, temannya itu menginginkan dia dapat memasarkan pesawat-pesawat bikinan pabriknya di Indonesia. Maka, dititip lah sebuah pesawat kepada Irwandi. “Saya hanya membayar uang jaminan sebesar 40.000 Euro plus pajak-pajaknya.”

Tapi, lanjut Irwandi, jika dia tidak mampu menjual satu pesawat pun dalam masa dua  tahun,  pihak manajemen akan menarik kembali pesawat itu. “Maka, saya minta kepada anak Pak Lukman CM, anak Pak Let Bugeh, anak Pak Firmandez, (semuanya pengusaha kaya Aceh) dan anak-anak dari toke lainnya belilah pesawat Shark Aero melalui saya, biar pesawat saya tidak diambil kembali oleh mereka,” cerita Irwandi sambil tertawa renyah.

Irwandi menjelaskan hobinya membawa dan menerbangkan pesawat hanya bertujuan  ingin memberikan teladan kepada kaum muda Aceh bahwa menjadi penerbang itu bukan perkara sulit. “Hei…anak muda Aceh! Saya masuk pendidikan pilot ketika sudah berusia tua, 53 tahun, pernah kena stroke lagi, masih bisa jadi pilot. Tapi, kenapa kalian yang muda-muda dan gagah masih takut pada ketinggian? ” tantang Irwandi.

Dia mengakui pemuda Aceh terkenal memiliki tubuh bagus dan mental pemberani.Karena itu Irwandi ingin membuka mata rakyat Aceh bahwa teknologi pesawat itu bukan hal mewah lagi musykil. “Banyak orang masih berpikir harga pesawat itu puluhan miliar hingga triliunan rupiah. Benar ada pesawat yang harganya hingga Rp 5 triliun seperti pesawat Airbus A-800, tapi banyak juga pesawat yang harganya sama dengan harga mobil Avanza,”jelas Irwandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun