Mohon tunggu...
Moh Nurfadhilah
Moh Nurfadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, menulis dan bermimpi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BBM Naik, Rakyat Tercekik

27 November 2022   23:07 Diperbarui: 27 November 2022   23:14 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberpihakan kepada masyarakat sesungguhnya menjadi prioritas pemerintah ditengah rakyat belum pulih dari akibat pandemi ditambah dengan kenaikan beberapa jenis kebutuhan pokok mulai minyak goreng, cabe, bawang, telor, daging, listrik serta yg berakumulasi ditambah kenaikan BBM solar dan pertalite membuahkan warga (mungil) semakin menjerit menanggung beban hayati. menggunakan kenaikan BBM maka sudah sempurna akan membawa impak kenaikan secara berantai sektor lainnya mulai transportasi, kebutuhan bahan pokok dan menciptakan efek domino yakni suatu dampak komulatif yang dihasilkan waktu satu insiden mengakibatkan serangkaian insiden serupa.

Melihat syarat tersebut seharusnya pemerintah menahan diri untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi kecuali melakukan penundaan sesudah terdapat kajian yg mendalam terhadap pengaruh domino dimaksud. Atau menyesuaikan secara sedikit demi sedikit mulai berasal tak langsung loncat naik diatas 30% serta bagaimana jika prosentasi ini dijadikan dasar buat kenaikan yang lain mirip tarif angkutan dan klmplnen lainnya yang berbasis asal kenaikan BBM ini.

Sekalipun pemerintah akan memainkan jurus anugerah donasi eksklusif Tunai (BLT) pada warga yg kurang mampu, namun hal ini akan dirasakan sesaat dan tidak akan menuntaskan duduk perkara yang dihadapi masyarakat mungil dan terkesan tidak mendidik, belum lagi kalau tidak tepat sasaran.
berasal beberapa hal yang sudah diuraikan sebelumnya maka bisa dikknklusikan hal-hal menjadi berikut:
Pertama : Kenaikan BBM bersubsidi buat solar serta pertalite dengan aneka macam alasan ternyata sulit diterima rakyat. Hal tadi terbukti adanya penolakan dari hampir semua elemen warga menggunakan demo yg dilakukan menggunakan menolak kenaikan rakyat. sebaiknya pemerintah peka dan emphati akan bunyi masyarakat menggunakan memenuhi asa warga yaitu menurunkan harga BBM serta bahan utama lainnya.

kedua: Kenaikan harga BBM bersubsidi yaitu solar dan pertalite sesungguhnya warga (kecil) semakin menjerit menghadapi beban kebutuhan hidup. sang sebab perlu melakukan langkah buat mengurangi subsidi melakukan perhitungan ulang tentang kebutuhan BBM bersubsidi dan menaikkan sistem pemanfaatnya sehingga subsidi BBM mencapai sasaran.

Ketiga: Upaya hadiah BLT bukan merampungkan problem jangka panjang belum lagi kalau tidak sempurna target. Hal ini merujuk pengalaman sebelumnya pada anugerah BLT.

Keempat: sudah barang tentu kenaikan BBM ini akan membawa imbas efek komulatif terhadap kenaikan harga sektor yg ditentukan oleh kenaikan BBM (efek domino) dan apakah telah diantisipasi langkah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun