Ranjang koyak tercacar
Oleh candu yang masih juga tabu
Dengan berdasar menggebunya rasa rindu
Yang pada akhirnya membuat ranjangku lusuh
Benar, hampir setiap pagi kita bersetubuh
Hampir setiap waktu kita bercumbu
Bukan rasa takut untuk kehilangan
Tapi rasa syukur atas kepemilikan
Mawar adalah kabar
Dari rasa yang belum juga kelar
Oleh naskah setelah fajar
Kepada ciuman yang terdampar
Padaku kau berkata
Sayang jangan pergi, aku akan pulang
Tapi kapan? Aku juga belum faham
Bendera hujan belum juga berkibar
Karnamu aku berikrar
Karnamu aku berkibar
Karnamu aku berkobar
Dan karnamu kita sedang berkhayalÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H