Mohon tunggu...
Moh Hikam Al Mubarak
Moh Hikam Al Mubarak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selendang Fajar

3 Juli 2023   14:54 Diperbarui: 3 Juli 2023   15:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ranjang koyak tercacar

Oleh candu yang masih juga tabu

Dengan berdasar menggebunya rasa rindu

Yang pada akhirnya membuat ranjangku lusuh

Benar, hampir setiap pagi kita bersetubuh

Hampir setiap waktu kita bercumbu

Bukan rasa takut untuk kehilangan

Tapi rasa syukur atas kepemilikan

Mawar adalah kabar

Dari rasa yang belum juga kelar

Oleh naskah setelah fajar

Kepada ciuman yang terdampar

Padaku kau berkata

Sayang jangan pergi, aku akan pulang

Tapi kapan? Aku juga belum faham

Bendera hujan belum juga berkibar

Karnamu aku berikrar

Karnamu aku berkibar

Karnamu aku berkobar

Dan karnamu kita sedang berkhayal 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun