Jalur menuju pos 3 sudah mulai terasa, karena jalur antara pos 2 dan pos 3 ini yaitu batu dan tanah serta kemiringan yang sudah mulai vertikal. Kabut pada saat itu pun mulai turun, kami pun berhenti untuk istirahat sejenak di pertengahan jalur antara pos 2 dan pos 3, namun hujan pun datang dengan sangat lebat dan itu harus membuat kami dengan sigap menggunakan jas hujan yang pada akhirnya pakaian yang kami pakai ikut basah juga. Sampainya di pos 3 banyak sekali pendaki lain yang berteduh dan jajan di warungnya mbah kuat, kami juga tidak lupa mencicipi gorengannya mbah kuat yang enak sekali.
Waktu yang ditempuh antara pos 2 - pos 3 adalah 1 jam 30 menit.
Area pos 3 juga cukup luas dan mampu menampung tenda yang berdiri sekitar 15 tenda.
Pos 3 - Sunrise camp
Setelah melawati drama tim, akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sunrise camp. Jalur dari pos 3 menuju sunrise camp adalah jalur yang cukup membuat saya gemetar. Dibutuhkan ke fokusan untuk melewati jalur ini, karena kemiringan jalur hampir 70 derajat.Â
Oleh karena itu di sediakan juga alat bantu seperti tali tambang di pertengahan jalur, untuk memudahkan para pendaki ketika melewati jalur ini. Waktu yang ditempuh cukup cepat yaitu 15 menit.
Saya dan tim memang berencana untuk pergi summit pada pukul 06:00 pagi karena memang ingin melihat sunrise terlebih dahulu di area sunrise camp ini. Namun cuaca saat pagi itu mulai turun kabut dan akhirnya memutuskan kami untuk pergi summit menuju puncak. Jalur antara sunrise camp menuju pos 4 cukup melelahkan, karena kemiringan jalur cukup vertikal serta angin yang cukup kencang menabrak tubuh kami sehingga butuh tenaga ekstra untuk menahan ke seimbangan agar tidak terjatuh. Butuh waktu tempuh selama 2 jam untuk sampai pos 4 yang dimana pos tersebut dinamai dengan sebutan Batu Tatah karena terdapat batuan yang tersusun rapih dengan sendirinya.
Kami memutuskan untuk istirahat secukupnya di pos 4 dan mengisi perut dengan cemilan yang kami bawa untuk menambah sisa stamina yang sudah hampir habis dan semangat yang sudah mulai padam. Pendakian dilanjutkan dan jalur sudah mulai sangat terbuka dan banyak tumbuh-tumbuhan yang terbakar akibat erupsinya gunung sindoro pada kala itu, dan jalur pendakian yang tadinya berkelok kelok menjadi jalur yang lurus.Â
Aroma belerang yang sudah tercium, bertanda bahwa puncak sudah di depan mata. Kami merasa yakin bahwa puncak ada di depan mata. Namun ternyata kami salah, ternyata kami harus melewati 1 bukit lagi dengan jalur yang hampir sama dengan aroma belerang yang lebih keras dari sebelumnya. Dan akhirnya kami semua sampai puncak dengan selamat dengan waktu yang di tempuh adalah 2 jam dari pos 4 menuju puncak