Bulan Februari tahun lalu, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2020 sebelum covid-19 masuk ke indonesia, saya dan yusron beserta teman alumni sekolahnya pergi untuk mendaki Gunung Sindoro via Kledung.
Keberangkatan kami di mulai dari Tangerang menggunakan Bus Arimbi untuk menuju terminal mendolo (Wonosobo) yang dimana waktu tempuh perjalanan menghabiskan waktu selama 11 jam kurang lebih sudah dengan istirahat di rest area sebanyak 2 kali.
Setibanya di terminal kami langsung ditawari oleh supir angkutan yang langsung mengarah ke desa kledung yang dimana pendakian kali ini melalui via kledung. Akhirnya kami sampai dan diturunkan di pinggir jalan sebelah warung bude yang berdekatan dengan basecamp sindoro via kledung.
Istirahat sejenak di warung bude, sembari menunggu pos simaksi buka. Kami sarapan dan minum teh dahulu untuk menghangatkan badan karena suhu pagi di desa kledung cukup dingin.Â
Pos simaksi buka pada pukul 08:00 - 17:00, sebagian tim meminta formulir simaksi untuk mendata jumlah logistik yang dibawa oleh tim kami, karena terdapat peraturan sampah dari logistik yang sudah didata harus di bawa turun kembali dan jumlah sampah harus sama dengan jumlah yang sudah di data.Â
Ketua dari tim kami mencatat satu persatu anggota dari rombongan untuk didaftarkan mendaki Gunung Sindoro via kledung selama 2 hari 1 malam, dan untuk biaya registrasi sendiri hanya 15.000 per orang, serta menahan jaminan Kartu Identitas bagi ketua tim.
Waktu dan Biaya Selama Pendakian
Pos Simaksi - Pos 1 setengah/ojek
Kami memulai awal pendakian sebenarnya dari pos 1 setengah batas ojek melintas, karena saya dan rombongan tim menggunakan jasa ojek dengan biaya 25.000 untuk sekali berangkat yang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit, dan apabila kita jalan dari pos simaksi waktu yang ditempuh bisa sampai kurang lebih 1 jam. Sebenarnya bukan males atau manja, karena ingin membantu ekonomi warga lokal dalam bidang pariwisatanya. Hehe padahal alasan aja.
Pos 1 setengah - pos 2
Jalur yang dilewati masih cukup landai karena memang masih bisa dilalui oleh motor namun tidak sampai pos 2, karena jalur yang tidak terlalu terjal maka waktu yang ditempuh oleh kami adalah 40 menit.
Jalur menuju pos 3 sudah mulai terasa, karena jalur antara pos 2 dan pos 3 ini yaitu batu dan tanah serta kemiringan yang sudah mulai vertikal. Kabut pada saat itu pun mulai turun, kami pun berhenti untuk istirahat sejenak di pertengahan jalur antara pos 2 dan pos 3, namun hujan pun datang dengan sangat lebat dan itu harus membuat kami dengan sigap menggunakan jas hujan yang pada akhirnya pakaian yang kami pakai ikut basah juga. Sampainya di pos 3 banyak sekali pendaki lain yang berteduh dan jajan di warungnya mbah kuat, kami juga tidak lupa mencicipi gorengannya mbah kuat yang enak sekali.
Waktu yang ditempuh antara pos 2 - pos 3 adalah 1 jam 30 menit.
Area pos 3 juga cukup luas dan mampu menampung tenda yang berdiri sekitar 15 tenda.
Pos 3 - Sunrise camp
Setelah melawati drama tim, akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sunrise camp. Jalur dari pos 3 menuju sunrise camp adalah jalur yang cukup membuat saya gemetar. Dibutuhkan ke fokusan untuk melewati jalur ini, karena kemiringan jalur hampir 70 derajat.Â
Oleh karena itu di sediakan juga alat bantu seperti tali tambang di pertengahan jalur, untuk memudahkan para pendaki ketika melewati jalur ini. Waktu yang ditempuh cukup cepat yaitu 15 menit.
Saya dan tim memang berencana untuk pergi summit pada pukul 06:00 pagi karena memang ingin melihat sunrise terlebih dahulu di area sunrise camp ini. Namun cuaca saat pagi itu mulai turun kabut dan akhirnya memutuskan kami untuk pergi summit menuju puncak. Jalur antara sunrise camp menuju pos 4 cukup melelahkan, karena kemiringan jalur cukup vertikal serta angin yang cukup kencang menabrak tubuh kami sehingga butuh tenaga ekstra untuk menahan ke seimbangan agar tidak terjatuh. Butuh waktu tempuh selama 2 jam untuk sampai pos 4 yang dimana pos tersebut dinamai dengan sebutan Batu Tatah karena terdapat batuan yang tersusun rapih dengan sendirinya.
Kami memutuskan untuk istirahat secukupnya di pos 4 dan mengisi perut dengan cemilan yang kami bawa untuk menambah sisa stamina yang sudah hampir habis dan semangat yang sudah mulai padam. Pendakian dilanjutkan dan jalur sudah mulai sangat terbuka dan banyak tumbuh-tumbuhan yang terbakar akibat erupsinya gunung sindoro pada kala itu, dan jalur pendakian yang tadinya berkelok kelok menjadi jalur yang lurus.Â
Aroma belerang yang sudah tercium, bertanda bahwa puncak sudah di depan mata. Kami merasa yakin bahwa puncak ada di depan mata. Namun ternyata kami salah, ternyata kami harus melewati 1 bukit lagi dengan jalur yang hampir sama dengan aroma belerang yang lebih keras dari sebelumnya. Dan akhirnya kami semua sampai puncak dengan selamat dengan waktu yang di tempuh adalah 2 jam dari pos 4 menuju puncak
Di bawah ini saya akan meringkas informasi pendakian kami untuk mengetahui estimasi waktu dan biaya pendakian Gunung Sindoro via Kledung.
Estimasi Waktu :
Pos simaksi - Pos 1 setengah = 15 menit
Pos 1 setengah - Pos 2 = 40 menit
Pos 2 - Pos 3 = 1 jam 30 menit
Pos 3 - Sunrise camp = 15 menit
Sunrise Camp - Pos 4 = 2 jam
Pos 4 - Puncak = 2 jam
Total = 6 jam 40 menit.
Estimasi Biaya :Â
Tiket bus Tangerang - Wonosobo = 210.000 pulang & pergi
Tiket simaksi = 15.000
Angkutan mendolo - basecamp kledung = 40.000 pulang & pergi
Ojek sindoro = 50.000 pulang & pergi
Makan & minum selama 2 kali = 30.000
Total 355.000
Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk sekedar membaca cerita pendakian kami kali ini, semoga bisa menjadi informasi bagi rekan yang ingin mendaki Gunung Sindoro via Kledung dalam dekat waktu ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H