Mohon tunggu...
Moh Fadli Alfikri
Moh Fadli Alfikri Mohon Tunggu... Editor - Relawan Edukasi

Guru SMP Negeri 4 Cimahi | Isi Kepala sebagian Kutulis Disini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semakin Banyak Harta Semakin Repot Membawanya

25 Agustus 2023   11:02 Diperbarui: 25 Agustus 2023   13:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - sumber : al-azhar memorial golden

Persiapkan Bekal untuk Pulang

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan". (QS. Al Anbiya: 35)

Kalam di atas merupakan pesan yang ditujukan untuk manusia dari Sang Penciptanya, Allah. tidak diragukan lagi bahwasannya pesan tersebut betul betul akan dirasakan oleh semua manusia. karena itu patut kita persiapkan apa saja yang akan kita bawa nanti untuk pulang ketempat pekarangan kita sebenarnya. 

Tempat kembali setelah kematian bukanlah tempat yang bisa kita kunjungi sesuka hati, ada dua tempat yang kemungkinan kita akan memasuki salah satunya yaitu neraka dan surga. 

Perlu diperhatikan apa-apa yang kita bawa nanti harus benar-benar membuat kita tidak kerepotan saat ditanya pertanggung jawabannya. meskipun harta benda tidak kita bawa mati namun pertanggung jawabannya akan kita bawa. 

"Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu." (QS. Muhammad: 36).

Anggaplah kehiidupan ini bagi kita adalah kesenangan semata, menikmati sepuas mungkin apa yang ingin kita rasakan. namun dikalimat lain Allah mengecualikan bagi orang-orang yang beriman. Secara tidak langsung tuhan memberikan kabar bahwasannya hanya orang yang beriman yang tidak terperdaya dengan kehidupan dunia yang sifatnya permainan dan bersenang senang saja. orang-orang yang beriman akan memaknai kehidupan ini sebagai tanggung jawab besar serta merasa bahwa kehidupan dunia itu harus dijalani sesuai seruan Allah.

Bebebrapa seruan Allah yang sering dijumpai yaitu melaksanakan shalat, berzakat, bershadaqah, berpuasa, menjaga silaturahmi, tidak mendekati zina, tidak mencuri, tidak membunuh, tidak mengurangi takaran timbangan, tidak berkhianat, tidak memfitnah, tidak berjudi, tidak bermabuk-mabukan. dan banyak lagi seruan Allah didalam al-Quran yang akan kita jumpai.

Kerepotan Karena Terlalu Banyak Harta

Teman-teman ini merupakan kisah nyata dari kehidupan saya pribadi. 

suatu waktu saya pindahan tempat tinggal, saya melihat bahwa barang-barang yang saya miliki tidak terlalu banyak dan saya optimis bisa membawanya dan memindahkannya senddiri. namun ternyata setelah beres packing saya terkejut melihat barang saya yang terlihat aga banyak dari yang saya kira mulai dari pakaian, atk, barang-barang elektronik, rak buku, lemari baju. 

saya mengira sedikit karena memang yang saya pakai sehari-hari hanya itu-itu saja. ternyata saya tidak menyadari bahwa saya juga menyimpan barang lain meski jarang terpakai. 

berselang beberapa waktu saya mulai memindahkan barang-barang saya dan memuatnya di motor, karena saya mengira cukup bermodalkan motor saja untuk membereskan semua nya. 

setelah tiga balikan saya merasa kewalahan dan akhirnya saya menyewa mobil untuk mengangkutnya, padahal barang-barang yang saya bawa terlihat tidak terlalu banyak tapi entah kenapa pada waktu pemindahannya terasa sangat melelahkan.

Memaknai Korelasinya dengan Yaumul Akhirat Nanti

pada dasarnya apa yang saya alami adalah buah dari apa yang selama ini saya sepelekan, dikira sedikit dan mudah tapi ujung ujungnya kewalahan. hal ini sama artinya jika kita kaitkan dengan suatu waktu nanti saat kita berpulang nanti. dari sini saya menyadari semakin banyak harta yang saya miliki semakin banyak pertanggung jawaban yang harus saya tanggun nanti. disaat kita berpikir tidak memiliki apapun yang lebih banyak disitu kita mungkin tidak menyadari hal lain yang mungkin tidak kita perhatikan.

dari sini saya bisa memaknai bahwa hidup didunia itu sekedarnya saja dan sesuai apa yang kita butuhkan. artinya sesuatu yang kita miliki kalo cuma untuk bermegah megahan dan berbangga banggaan bisa saja itu bumerang buat kita nanti.

Motor yang saya gunakan diibaratkan bekal kendaraan saya nanti, bekal kendaraan ini adalah iman saya dan amal yang saya lakukan. kebayang ga kalo kapasitas iman kita tidak sanggup membawa bekal kita dalam bentuk pertanggung jawaban dan dosa. pasti timbangan kita akan lebih berat amal buruknya.

Kita berdoa semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang dekat dengannya serta dipulangkan ketempat yang disediakan untuk orang-orang yang beriman.

"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat" (Asy Syuraa, 20)

Dan Rasulullah pun bersabda.

"Ketahuilah wahai Fatimah, Dengan kamu mengambil satu itu (harta perhiasan), Sudah mengurangkan kebahagiaan kamu nanti di akhirat.."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun