berselang beberapa waktu saya mulai memindahkan barang-barang saya dan memuatnya di motor, karena saya mengira cukup bermodalkan motor saja untuk membereskan semua nya.Â
setelah tiga balikan saya merasa kewalahan dan akhirnya saya menyewa mobil untuk mengangkutnya, padahal barang-barang yang saya bawa terlihat tidak terlalu banyak tapi entah kenapa pada waktu pemindahannya terasa sangat melelahkan.
Memaknai Korelasinya dengan Yaumul Akhirat Nanti
pada dasarnya apa yang saya alami adalah buah dari apa yang selama ini saya sepelekan, dikira sedikit dan mudah tapi ujung ujungnya kewalahan. hal ini sama artinya jika kita kaitkan dengan suatu waktu nanti saat kita berpulang nanti. dari sini saya menyadari semakin banyak harta yang saya miliki semakin banyak pertanggung jawaban yang harus saya tanggun nanti. disaat kita berpikir tidak memiliki apapun yang lebih banyak disitu kita mungkin tidak menyadari hal lain yang mungkin tidak kita perhatikan.
dari sini saya bisa memaknai bahwa hidup didunia itu sekedarnya saja dan sesuai apa yang kita butuhkan. artinya sesuatu yang kita miliki kalo cuma untuk bermegah megahan dan berbangga banggaan bisa saja itu bumerang buat kita nanti.
Motor yang saya gunakan diibaratkan bekal kendaraan saya nanti, bekal kendaraan ini adalah iman saya dan amal yang saya lakukan. kebayang ga kalo kapasitas iman kita tidak sanggup membawa bekal kita dalam bentuk pertanggung jawaban dan dosa. pasti timbangan kita akan lebih berat amal buruknya.
Kita berdoa semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang dekat dengannya serta dipulangkan ketempat yang disediakan untuk orang-orang yang beriman.
"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat" (Asy Syuraa, 20)
Dan Rasulullah pun bersabda.
"Ketahuilah wahai Fatimah, Dengan kamu mengambil satu itu (harta perhiasan), Sudah mengurangkan kebahagiaan kamu nanti di akhirat.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H