"Pernah kami dapat hampir 1 Juta om, tapi kalau paling sikit 300 ribu tu dapat om, belum tambah bonus kalau korannya habis om, cukuplah om dapat kami tabung sikit-sikit" jawab ia bersemangat.
Hmmm, Pantas saja banyak Loper-loper cilik ini berkeliaran di jalan, padahal tak seharusnya mereka berada di sana, dengan diiming-imingi uang yang lumayan besar utuk ukuran anak kecil yang memang berasal dari keluarga yang kurang beruntung, pasti tertarik untuk memperjualkan koran-koran ini.
Anehnya, tak ada sedikitpun keluhan dari Loper Cilik ini ia begitu bersemangat untuk menjual Koran dan menyambung pendidikannya, ironis memang dengan kita yang masih saja berkeluh kesah dengan rezeki yang jauh lebih besar telah diberikan Allah kepada kita masih merasa kurang dan mengeluh dengan pekerjaan yang dijalani.
Terakhir menjelang sampai di tempat tujuan, aku menanyakan namanya.
"Aidil om" jawabnya.
Kemudian kuturunkan ia, dan sedikit memberinya sagu hati berdua dengan teman yang telah menunggunya disitu, dan aku bertanya "Kira-kira kita bisa gak jumpa lagi ? sekalian cerita-cerita."
"Insya Allah jumpa om" jawabnya.
Terakhir sebelum berpisah, kuberikan janji padanya...
"Nanti kalau kita jumpa lagi janji Aidil udah harus sekolah ya"
"Oke om Aidil janji, makasih banyak ya om" tersenyum ia menjawab janjiku.
Lega rasanya, entah kenapa Plong aja rasanya setelah mendengar janji yang diucapkan Aidil, Si Loper Cilik yang mempunyai semangat untuk kembali ke bangku sekolah.