Semua perilaku ini saya temukan di dunia kerja.
Mereka yang bekerja dan mengabdi sepenuh hati, yang tak menonjol dalam pergaulan dan hanya fokus untuk menyelesaikan pekerjaan berbanding terbalik dengan mereka yang hanya duduk santai kedai kopi sambil mengangkat kaki dan tidak ambil pusing dalam pekerjaan. Kemudian kedua tipe 2 orang ini pada akhirnya sama-sama naik pangkat dan golongan walaupun beban kerja mereka sangat tidak sebanding.
Ada kah sistem yang benar-benar mampu menilai seseorang berdasarkan beban kerjanya ? Semua sistem yang dibuat saat ini sudah banyak yang bagus untuk menilai hasil kerja seseorang, namun dengan alasan kasihan dan dengan alasan kemanusiaan lainnya yang beban kerjanya rendah dan tidak mumpuni dengan 'terpaksa' di edit untuk menunjukkan memang kualitas nya setara dengan yang lain.
Ada hal yang menarik disini, yaitu nilai ketegasan berbanding terbalik dengan nilai kemanusiaan.
Dengan alasan kemanusiaan, setegas apapun aturan atau sistem yang dibuat maka itu akan sirna dengan sendirinya.
Lantas, serumit apapun sistem dibuat tetap akan kalah. jika sudah begini adilkah bagi mereka yang bekerja karena tanggung jawab dengan mereka yang bekerja karena ada sebab ?
Hmmmm....
Kemudian saya berpikir sebenarnya bekerja ini untuk mencari uang atau untuk mencari muka ? Mungkin inilah makna dari petuah melayu yang sering disampaikan oleh orang tua saya dulu, jika hidung tak mancung jangan pipi yang disorong agar hidung terlihat mancung, lantas jika hidung memang tak mancung haruskah di operasi plastik ? Hmmmm....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H