Sebagai agent of Change, tentunya banyak tuntutan yang harus dijalankan. Mulai dari tugas-tugas kuliah, mengikuti seminar, ikut organisasi baik internal maupun eksternal, menghadiri rapat sana-sini, presentase diruang kelas membantu orangtua bahkan turun kejalan mengaspirasikan suara rakyat.
Akan tetapi, semua jenis diatas yang baru disebutkan merupakan jenis mahasiswa yang diimpikan semua orang kebanyakan.Â
Karena sebelum masuk ke Perguruan Tinggi, kita sudah mendapat gambaran baik dari kakak sendiri, teman-teman yang lebih dulu masuk ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan dari senior kita waktu di Sekolah Menengah Atas. Baik itu Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan ataupun Pesantren.
Namun, pernahkah kita mendengar istilah Mahasiswa Kupu-Kupu. Dengan mendengar istilah Kupu-Kupu, pasti kita sudah membayangkan jenis Kupu-Kupu yang berada di taman bunga, indah dipandang, cantik melihat berbagai macam jenis Kupu-kupu menari-nari diatas pucuk bunga dan terbang kesana kemari dengan pasangannya.
Setelah kata Kupu-kupu kalimatnya ditambah dengan Mahasiswa. Menjadi Mahasiswa Kupu-Kupu, hal ini memiliki pengertian lain. Istilah Mahasiswa Kupu-Kupu sering dipakai oleh Mahasiwa yang aktif berorganisasi, untuk menyebutkan Mahasiswa yang setelah proses perkuliahan selesai, langsung pulang kerumah atau kos maupun kontarakan. Yaitu Kupu-Kupu, Kuliah Pulang-Kuliah Pulang.
Banyak yang beranggapan bahwa, Mahasiswa Kupu-Kupu adalah Mahasiswa yang buruk. Tidak mau ikut organisasi, sedikit relasi, belum sadar manfaat berorganisasi, tidak tahu bagaimana promblem solving dan bersikap bodoh amat dengan lingkungan kampus.
Seburuk itukah?
Tentu beginilah kira-kira kita menilai Mahasiswa Kupu-Kupu. Akan tetapi jangan salah, banyak Mahasiswa yang Kuliah Pulang - Kuliah Pulang memiliki banyak prestasi di luar kampus. Tentunya kita heran bukan... ? bagaimana bisa ? kerjanya hanya masuk kelas, datang, duduk, diam dan  Pulang. malah memiliki prestasi yang membanggakan.Â
Yah..., para Mahasiswa Kupu-kupu ini sebenarnya bukan Pulang untuk tidur, main game online ataupun semacamnya. akan tetapi mereka Para Kupu-kupu ini belajar dirumah, ataupun di kos mereka.Â
Mempersiapkan diri, mengasah soft skill mereka. Ada yang mengikuti Volunter kepenjuru negeri, menjadi sosok pengabdi kepelosok-pelosok desa sebagai tenaga pengajar, maupun penyuluhan tentang kesehatan.Â
Hal ini tentunya sangat membanggakan. Mereka tidak aktif di Kampus, bahkan tidak diperhitungkan sedikitpun dikampus, menjadi sangat diperhitungkan di luar kampus.Â