Aku sebenarnya ingin tetap menjadi content writer atau sekalian menjadi jurnalis meski sambil berjualan foto di situs photostock.
Seketika saya terus ditekan oleh orang tua saya untuk segera mencari pekerjaan yang layak dan mumpuni.
Mereka katanya mendoakanku agar diberikan tempat kerja yang membuatku nyaman di dalamnya.
Namun, begitu kabar tes CPNS mulai santer, saya dipaksa orang tua saya agar menjadi PNS.
Padahal, saya tidak ingin menjadi PNS karena lingkungan yang monoton, terlalu bergantung, dan jarang punya waktu untuk keluarga lebih lama lagi.
Sementara itu, mereka mengancamku kalau tidak atau gagal tes tersebut, aku harus merantau ke kota lain untuk mencari kerja.
Inginku sederhana, ingin bekerja di kota sendiri agar tetap nyaman dan bahagia saat menjalani dunia baru nanti.
Sayangnya, aku selalu ditekan untuk merantau, apa pun pekerjaannya, mending merantau saja kalau gagal jadi PNS.
Sementara itu, perantau atau pendatang wajib punya keterampilan, sedangkan apa keterampilan yang aku punya?
Aku adalah korban pemaksaan jurusan kuliah, inginnya kerja jauh dari bidang kuliah, lagi-lagi ditekan orang tua untuk bekerja sesuai bidangnya, katanya agar ilmunya berkah.
Namun, sebenarnya bukan berkah yang kudapatkan, malah musibah: IPK hancur, tidak diterima di mana-mana karena IPK tidak sampai 3,0.