Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Bikin Saya Menyesal Dilahirkan Terlalu Cepat

3 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2023   06:59 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai detik ini, saya masih belum bisa mendapatkan kerja karena sulit mencari pekerjaan, mengapa?

Pertama, saya minat di bidang tertentu di luar kuliah saya, tetapi saya harus belajar dari nol tentang bidang baru itu, keburu usia tidak masuk syarat lagi, ageisme masih kuat di Indonesia ini.

Kedua, saya tidak memiliki pengalaman kerja sama sekali, praktik kerja pun tidak dianggap sebagai pengalaman kerja, kontras dengan Merdeka Belajar yang memiliki program magang.

Mengapa? KTSP hanya berpatokan pada 1 bidang saja, misal kalau ingin di bidang IPA ya kerjanya cocok di bidang IPA saja.

Rasa penyesalan berikutnya adalah begitu lulus kuliah di tahun 2020, Kurikulum Merdeka baru diterapkan pada 2022/2023, miris sekali bukan?


Tumbal perubahan zaman
Saya merasa menjadi tumbal dari perubahan zaman, termasuk menjadi tumbal dari berubahnya kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka.

Sampai lulus pun, saya tidak merasakan semarak Merdeka Belajar itu sendiri, semua sudah berlalu saat saya sudah terlanjur menelan kepahitan kenyataan.

Sebagai lulusan era KTSP, saya hanya bisa tersenyum melihat semarak Merdeka Belajar yang dialami junior saya, ternyata mereka enak ya...

Mengapa? Karena dari penderitaan yang saya dan teman-teman alami, pemangku kebijakan dalam hal ini Kemdikbud Ristek RI melakukan gebrakan.

Sayangnya, gebrakan ini tidak pernah saya rasakan, ada rasa penyesalan mengapa tidak bisa merasakan semarak Merdeka Belajar itu.

Ingin merasakan semarak Merdeka Belajar
Mungkin, jika Tuhan memberi kesempatan menjadi anak SMA di era Kurikulum Merdeka, ini menjadi anugerah terindah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun