Wajar, banyak yang menganggap setiap orang yang berpuasa akan dihapuskan segala dosanya dan kembali suci seperti bayi baru lahir.
Namun, secara bahasa, mana yang benar menurut bahasa Arab, 'kembali suci' atau 'kembali berbuka puasa'?
Ternyata selama ini banyak yang salah, mengapa? Seharusnya adalah 'kembali berbuka puasa', bukan 'kembali suci', kok bisa?
Dalam bahasa Arab, Idulfitri ditulis sebagai 'id al fithr ( ), dengan menggunakan kata fithr yang secara harfiah berarti 'berbuka puasa' (breakfast), kadang diartikan 'sarapan'.
'Kembali berbuka puasa' dalam konteks kebahasaan sangat tepat untuk menjelaskan Idulfitri yang merupakan hari raya setelah Ramadan berakhir.
Sedangkan 'fitri' yang diklaim sebagai suci bukanlah berupa 'fithr' yang sudah dijelaskan tadi, melainkan 'fithrah' ().
Kekeliruan ini terlalu kronis dari segi bahasa sehingga penafsiran hari raya ini juga salah menjadi hari saat dosa benar-benar diampuni dan kembali suci seperti bayi baru lahir.
Logikanya, tidak perlu menunggu Idulfitri, jika melakukan dosa terhadap Yang Maha Pemaaf, langsung bertobat, pasti langsung dimaafkan, juga segera meminta maaf kepada sesama manusia, insya Allah langsung diampuni
Juga, apakah kita dijamin hati dan catatan perbuatan kita benar-benar suci? Apa punya 'orang dalam'? Lantas buat apa kita dikumpulkan di Padang Mahsyar nanti, bukannya itu hari pengakuan dosa?
Logika bahasa berikutnya adalah mengapa adanya Zakat Fitrah, bukan Zakat Fitri, kan seharusnya dalam rangka Idulfitri namanya Zakat Fitri dong?
Membiasakan yang benar