Sedangkan ucapan kedua berupa "Taqaballlahu minna wa minkum" memiliki arti "Semoga Allah menerima (amalan) kita dan (amalan) Anda".
Jika bingung dengan huruf Arab-nya, ucapan tersebut ditulis sebagai:
Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah manakah ucapan Idul Fitri yang tepat sesuai konteksnya?
Ucapan Idul Fitri yang tepat adalah "Taqabbalallahu minna wa minkum" dengan jawaban "Taqabbal ya karim", mengapa bisa seperti itu?
Konteksnya, Idul Fitri berarti adalah 'kembali makan siang atau berbuka', bukan 'kembali suci' yang selama ini berkembang.
Kalau dimaksud sebagai 'kembali suci', seharusnya bernama Idul Fitrah, bukan Idul Fitri namanya.
Jika merujuk pada konteks zakat, bukan bernama zakat fitri, melainkan zakat fitrah yang diwajibkan tiap individu.
Logikanya adalah apa yang bisa dirayakan dari 'kemenangan' ini dan kita menang dari apa selama ini?
Kita belum tentu menjadi pemenang terhadap hawa nafsu, toh hidup kita ternyata masih sering kalah dengan hawa nafsu kita sendiri.
Secara logika, yang berhak mengumumkan sebagai pemenang bukan peserta, melainkan panitia, apa pantas peserta mengklaim kemenangan sepihak?
Jangankan kemenangan, amal ibadah kita belum tentu bisa diterima, sebaiknya jangan mendahului ketetapan-Nya.