Â
40. "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
5. Az Zumar: 5
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun."
6. Ar Rahman:5
"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan."
Dari ayat-ayat tersebut, jelas bahwa Allah SWT mendorong ilmu astronomi, terutama di bidang ilmu hisab untuk menentukan awal bulan atau waktu ibadah tertentu secara implisit.
Sayangnya, masih banyak kelompok Islam ultrakonservatif yang menolak kemajuan ini karena tidak diajarkan dalam Islam sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Ini kontradiktif dengan masa keluarnya masa itu: membaca dan menulis saja belum bisa, bahkan hingga Rasulullah SAW wafat pun, umat Islam belum bisa ilmu astronomi.
Padahal, ilmu astronomi malah dimulai di masa Dinasti Umayyah, jauh setelah era kenabian Rasulullah SAW.
Jika merujuk pada 'illat tadi, seharusnya metode rukyat digantikan oleh ilmu hisab begitu ilmu astronomi sudah berkembang.