. " .
"Sesungguhnya umatku ummiy, tidak dapat menulis dan juga berhitung. Adapun bulan ini (Sya'ban/Ramadan) seperti ini dan seperti itu, yakni kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sesuai kaidah 'Hukum itu berdasarkan ada tidaknya 'illat dan sebabnya', kemajuan teknologi metode hisab menyebabkan metode rukyat bukan lagi metode tunggal.
Semangat Al Quran dalam metode hisab
Sayangnya, kelompok Islam ultrakonservatif menolak hisab karena bukan metode Islam sehingga tidak diajarkan oleh Islam.
Padahal, di Al Quran sendiri ada beberapa ayat yang memicu umat Islam untuk belajar ilmu astronomi yang mendorong lahirnya ilmu hisab, apa saja?
1. Al Baqarah: 189
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji. Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
2. Yunus: 5
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya).
3. Luqman: 29
"Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
4. Yasin: 39-40
39. "Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) ia kembali seperti bentuk yang tua."