Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kapan Lagi Lebaran Tidak Mudik

19 April 2023   16:50 Diperbarui: 19 April 2023   17:12 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idul Fitri. (Unsplash.com/Mufid Majnun)

Lagi pula, silaturahim saat ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti Zoom Meeting.


2. Hemat tenaga
Menjelang mudik, selalu ada saja drama hectic saat packing pakaian dan barang bawaan lainnya.

Belum lagi selalu ada saja barang yang tertinggal sehingga harus memutar balik ke rumah untuk mengambil yang ketinggalan.

Dengan tidak mudik, tidak ada lagi ceritanya prepare barang-barang sampai menguras tenaga, sampai tidur saja terasa tidak tenang.

Ditambah lagi saat di perjalanan terkena macet, lelahnya luar biasa, bahkan sampai di rumah keluarga besar pun sudah lelah sekali.


3. Keamanan rumah terjamin
Memang, rumah aman saat mudik adalah sebuah impian saat kita pulang ke kota asal saat Idul Fitri.

Namun, selalu saja ada rasa was-was jika ditinggal ke tempat yang jauh karena kriminalitas selalu ada saja.

Begitu tidak mudik, rumah tidak kosong dan tidak ada drama kehilangan barang berharga di rumah karena dibobol maling.

Memang ada penjagaan dan rumah bersebelahan persis dengan tetangga, tetapi tidak selamanya bisa dipercaya karena manusia tidak selamanya siaga penuh.

Jika rumah tidak ditinggal mudik, tidak terjadi kekosongan, efek positifnya adalah rumah relatif aman dari kriminalitas.


4. Menyadarkan bahwa lebaran tidak harus mudik
Selama ini, kita terkurung dalam mindset kalau lebaran harus mudik sampai banyak yang rela mengorbankan apa saja asal bisa mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun