Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tarawih 8 Rakaat Durasi Lama Itu Justru Asyik

17 April 2023   16:58 Diperbarui: 17 April 2023   17:09 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarawih 8 Rakaat Durasi Lama itu Justru Asyik

4 hari lagi sudah berakhir Ramadan ini, semoga kita bisa memaksimalkan ibadah kita di sisa hari-hari ini.

Banyak yang sudah mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Fitri meskipun masih agak jauh.

Adakah para pembaca di sini yang sudah excited dengan Idul Fitri sampai-sampai lupa dengan Ramadan yang masih berlangsung?

Contohnya, ada yang sudah tidak sabar menunggu 'hari kemenangan' itu tiba sampai puasanya kurang maksimal.

Ada juga yang saking semangatnya menyambut lebaran sampai ibadah atau amalan sunah di Ramadan terbengkalai?

Atau ada juga yang semangat Ramadan-nya sudah mengendur karena puasa hari-hari terakhir dirasa memberatkan.

Bisa juga orang-orang secara fisiknya berpuasa, tetapi pikirannya melayang pada ketupat dan opor ayam.

Namun, idealnya adalah tetap fokus pada masa kini selagi ada, sekalipun Idul Fitri tinggal 4 hari lagi.

Apakah di sini masih semangat Salat Tarawih, baik di masjid atau di rumah berjamaah dengan keluarga?

Selama ini, Anda memilih ke masjid yang mengadakan Salat Tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat banyaknya?

Rasanya kurang tepat, yang benar adalah apakah Anda selama ini memilih masjid dengan durasi ibadah yang cepat meskipun 20 rakaat?

Saya sangat heran, mengapa rata-rata, bahkan kebanyakan masjid dengan 20 rakaat Tarawih jauh lebih cepat.

Gerakannya pasti cepat, lebih cepat dari koreografi Tari Saman atau MagLev kalah cepat dengan Tarawih 20 rakaat di Indonesia.

Kalau saya lebih suka Tarawih 8 rakaat, tetapi bacaannya lebih lama, meskipun selesainya lebih lama.

Mengapa? Perkara ibadah bukan balapan, melainkan kekhusyukan ibadah adalah yang paling penting.

Justru masjid yang menyelenggarakan Salat Tarawih 8 rakaat dengan durasi panjang membuat saya tenang.

Ini berdasarkan pengalaman pribadi, mulai dari waktu berdiri, durasi gerakan, sampai bacaan benar-benar bisa dihayati.

Seharusnya bukan bangga dengan durasi yang cepat, melainkan kekhusyukan yang dikejar, bukannya salat harus tumakninah?

Dengan tumakninah, badan terasa relaks dan enak, bisa bertahan lama saat Salat Tarawih diadakan cukup lama.

Seharusnya ini menjadi bahan evaluasi, masjid yang menjadi sarana edukasi ibadah idealnya mengajarkan jamaahnya tentang ibadah yang khusyuk, bukan ekspres.

Bagi yang masih terlalu suka ibadah ekspres, semoga bisa menyadari dan 'kembali ke jalan yang benar'.

Tarawih 20 rakaat dengan durasi rata-rata tiap rakaat sama dengan yagn 8 rakaat justru lebih bagus kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun