Selama ini, Anda memilih ke masjid yang mengadakan Salat Tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat banyaknya?
Rasanya kurang tepat, yang benar adalah apakah Anda selama ini memilih masjid dengan durasi ibadah yang cepat meskipun 20 rakaat?
Saya sangat heran, mengapa rata-rata, bahkan kebanyakan masjid dengan 20 rakaat Tarawih jauh lebih cepat.
Gerakannya pasti cepat, lebih cepat dari koreografi Tari Saman atau MagLev kalah cepat dengan Tarawih 20 rakaat di Indonesia.
Kalau saya lebih suka Tarawih 8 rakaat, tetapi bacaannya lebih lama, meskipun selesainya lebih lama.
Mengapa? Perkara ibadah bukan balapan, melainkan kekhusyukan ibadah adalah yang paling penting.
Justru masjid yang menyelenggarakan Salat Tarawih 8 rakaat dengan durasi panjang membuat saya tenang.
Ini berdasarkan pengalaman pribadi, mulai dari waktu berdiri, durasi gerakan, sampai bacaan benar-benar bisa dihayati.
Seharusnya bukan bangga dengan durasi yang cepat, melainkan kekhusyukan yang dikejar, bukannya salat harus tumakninah?
Dengan tumakninah, badan terasa relaks dan enak, bisa bertahan lama saat Salat Tarawih diadakan cukup lama.
Seharusnya ini menjadi bahan evaluasi, masjid yang menjadi sarana edukasi ibadah idealnya mengajarkan jamaahnya tentang ibadah yang khusyuk, bukan ekspres.