Apa soal politik saja? Bukan itu saja, kasus larangan umat minoritas beribadah di lingkungan tertentu masih saja terjadi.
Dengan alasan rumah ibadah tersebut belum punya IMB, sebenarnya mereka alergi terhadap keberagaman.
Sangat disayangkan, keimanan mereka hanya setipis tisu yang dibagi 2, tipis dan mudah rapuh.
Padahal, dengan ibadah puasa sebulan penuh yang melewati hari keagamaan umat lain, seharusnya bisa dijadikan momen untuk menahan diri dan saling menghargai.
Sejatinya, masing-masing umat beragama harus menghargai satu sama lain, tidak egois minta dihargai ketika melaksanakan ibadah, tetapi menolak menghargai umat lain.
Semoga kita bisa belajar tentang toleransi dan harmoni dari bersamaannya hari keagamaan dari 3 agama yang berbeda ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H