Lama-lama, tidak menutup kemungkian bahwa Ramadan semakin bergeser dari musim kemarau menjadi musim hujan.
Ini yang perlu disyukuri di Indonesia, tidak sampai mengalami dehidrasi berat untuk berpuasa seperti di Timur Tengah.
Hujan yang menahan panas justru menahan tubuh dari rasa haus karena banyak cairan yang menguap dari keringat.
Hujan di bulan Ramadan justru lebih menyenangkan jika dibandingkan saat musim kemarau yang panas.
Sehingga, sangat tidak masuk akal jika banyak yang membatalkan puasa di siang hari karena tidak kuat panas.
Terlebih panas di Indonesia masih tidak seberapa jika dibandingkan dengan di Timur Tengah yang sampai 40-50 derajat Celcius lebih.
Jadi, bersyukurlah jika hidup di Indonesia, yang dikaruniai dengan hujan yang terus-menerus ada di setiap tahunnya.
Lebih-lebih juga karena hujan sangat istimewa karena dalam Al Quran sangat mengagung-agungkan hujan karena penuh manfaat.
Jangan sampai jika Indonesia tidak dikaruniai hujan atau hujannya jarang-jarang seperti di Arab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H