Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hujan di Ramadan

1 April 2023   16:22 Diperbarui: 1 April 2023   16:26 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan. (Foto: Unsplash.com/Eutah Mizushima)

Adakah yang tahu apa arti kata Ramadan yang menjadi bulan ke-9 dalam kalender Islam ini?

Menurut berbagai sumber, Ramdan berasal dari kata 'romadh' () yang dalam bahasa Arab berarti panas yang sangat terik.

Mengapa menjadi nama bulan? Karena di bulan ini dulunya di jazirah Arab, panas matahari saat itu paling terik di antara bulan-bulan lainnya.

Wajar, jika banyak yang mengatakan bahwa Ramadan menjadi bulan untuk membakar dosa-dosa umat manusia.

Panas jika puasa di jazirah Arab saat itu berat, sudah berpuasa menahan haus, diterpa panas pula.

Namun, apakah Ramadan benar-benar paling panas untuk saat ini? Sebelumnya, kita perlu mengetahui perbedaan Ramadan dan musim panas.

Musim panas berdasarkan peredaran matahari, sedangkan Ramadan merupakan bulan Hijriah yang termasuk dalam kalender lunar.

Sehingga bisa saja bulan Ramadan di beberapa tahun berikutnya tidak melulu panas, terlebih apabila di Indonesia.

Malah, di Ramadan 2023 ini dan tahun-tahun sebelumnya, Indonesia kerap dilanda hujan di saat bulan puasa ini.

Mengapa? Kalender Hijriah yang menggunakan metode perhitungan peredaran bulan selalu maju sekitar 11 hingga 12 hari.

Apa yang terjadi? Awal Ramadan akan  semakin maju 11-12 hari di setiap tahun masehi..

Lama-lama, tidak menutup kemungkian bahwa Ramadan semakin bergeser dari musim kemarau menjadi musim hujan.

Ini yang perlu disyukuri di Indonesia, tidak sampai mengalami dehidrasi berat untuk berpuasa seperti di Timur Tengah.

Hujan yang menahan panas justru menahan tubuh dari rasa haus karena banyak cairan yang menguap dari keringat.

Hujan di bulan Ramadan justru lebih menyenangkan jika dibandingkan saat musim kemarau yang panas.

Sehingga, sangat tidak masuk akal jika banyak yang membatalkan puasa di siang hari karena tidak kuat panas.

Terlebih panas di Indonesia masih tidak seberapa jika dibandingkan dengan di Timur Tengah yang sampai 40-50 derajat Celcius lebih.

Jadi, bersyukurlah jika hidup di Indonesia, yang dikaruniai dengan hujan yang terus-menerus ada di setiap tahunnya.

Lebih-lebih juga karena hujan sangat istimewa karena dalam Al Quran sangat mengagung-agungkan hujan karena penuh manfaat.

Jangan sampai jika Indonesia tidak dikaruniai hujan atau hujannya jarang-jarang seperti di Arab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun