Kapok, saya akhirnya mengurangi konsumsi menu berbuka sedikit demi sedikit dan makanan beratnya tidak banyak-banyak.
Begitu tahu di internet bagaimana buka puasa di beberapa negara Arab, saya jadi ikut-ikutan hanya sederhana: kurma dan air putih.
Kadang, saya kadang menambah roti atau teh manis hangat untuk variasi menu berbuka puasa, relatif sederhana.
Bahkan, saat ini saya menolak dengan halus jika ditawari menu berbuka puasa seperti gorengan, lebih baik dimakan setelah Tarawih.
Ternyata, pengalaman memberikan pelajaran yang sangat penting untuk saya bahwa jangan brutal saat berbuka puasa.
Puasa mengajarkan saya untuk tetap menahan diri meskipun sudah berbuka, baik di waktu berbuka atau menu berbukanya.
Bahkan, dengan kurma dan air putih saja sudah lebih dari cukup menurut saya karena hemat dan sudah cukup mengenyangkan.
Urusan makan berat, saya tidak terlalu banyak makan karena sudah menyantap menu berbuka puasa.
Kecuali, untuk sahur harus agak banyak karena harus menyimpan energi yang besar untuk puasa seharian nantinya.
Semoga artikel ini bisa menyadarkan para pembaca yang masih suka menyantap menu berbuka puasa yang berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H