Kita bersyukur karena dipertemukan kembali di bulan Ramadan 1444 H atau pada Maret sampai April 2023 M.
Bagaimana puasanya untuk hari ini? Masih kuatkah atau mulai menyerah? Jangan lupa, niat akan membuat Anda akan jadi lebih kuat.
Meskipun ritual puasa baru terlaksana hari ini, ibadah Salat Tarawih yang dilaksanakan setelah Salat Isya itu sudah dimulai tadi malam.
Sama-sama sudah melakukan persiapan Ramadan 2023, ada yang berancang-ancang tadi malam sudah menggelar ibadah tersebut, tetapi ada yang menunggu sidang isbat.
Sudah berjalan sekian lama, ada yang menganut Salat Tarawih 8 rakaat, ada yang melaksanakannya sebanyak 20 rakaat.
Lalu, bagaimana dengan durasinya? Terbalik, masjid yang melaksanakan Salat Tarawih 8 rakaat justru lebih lama daripada yang melaksanakan 20 rakaat.
Tidak jarang, banyak yang lebih memilih masjid yang melaksanakan Salat Tarawih dengan durasi cepat meskipun rakaatnya banyak.
Jika ada yang pernah mengalami atau mendengarkan, bacaan saat Salat Tarawih versi 20 rakaat justru lebih cepat, seolah-olah hanya dalam sekali tarikan napas.
Bagaimana dengan gerakan ibadah tersebut? Cepat sekali, bahkan mirip dengan kereta Shinkansen, ada yang bilang malah seperti Tari Saman yang semakin cepat.
Pernah ada beritanya, ibadah salat tersebut dilaksanakan 20 rakaat hanya kurang dari 10 menit, sangat ekspres.
Padahal, bagaimana tata cara salat yang boleh itu, termasuk ibadah sunah seperti Salat Tarawih?
Namun sebelumnya, kita harus tahu bahwa kata tarawih memiliki arti sebagai santai, relaksasi, atau rehat.
Dari arti seperti ini bisa ditarik makna kontekstual bahwa Salat Tarawih dilaksanakan secara tenang dan bisa beristirahat agak lebih lama.
Mengapa terjadi demikian? Di zaman Rasulullah SAW dan berlanjut ke para sahabat, bacaan salat saat itu sangat panjang dan memerlukan istirahat.
Apa Salat Tarawih dikerjakan secara terburu-buru? Tidak, justru dilakukan lebih santai dan tenang.
Sayangnya, di Indonesia, justru menjadi tegang karena terlalu cepat proses ibadah tersebut, belum lagi masalah kesehatan pada jemaah berusia lanjut yang melambat.
Bukan hanya dari bahasa, Salat Tarawih ekstra kilat juga melanggar kaidah fikih salat, yaitu tumaninah yang diartikan sebagai ketenangan yang menjadi rukun salat.
Artinya, sebaiknya Salat Tarawih sama dengan ibadah salat lainnya, yaitu harus dikerjakan secara tenang.
Lalu, apa yang dikejar oleh imam dan jemaah ketika melaksanakan Salat Tarawih secara terburu-buru? Tidak ada yang tahu.
Seharusnya baik imam maupun makmum harus paham dengan ancaman yang tertuang dalam hadis berikut.
: :
"Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari salatnya". Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari salat?'. Rasulullah bersabda: "Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya." (H.R. Ahmad)
Fenomena ini sangat meresahkan, mengapa tidak bisa tenang dan khusyuk dalam ibadah yang hanya ada di bulan Ramadan ini?
Bahkan, Salat Tarawih 8 rakaat dengan bacaan yang tenang justru lebih lama jika dibandingkan dengan versi 20 rakaat dengan terburu-buru.
Semoga kita terhindar dari ibadah yang terburu-buru, semoga juga kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita selama Ramadan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H