Ada yang tahu jika cara pengucapan huruf E ada 3 jenis? Bingung perbedaannya seperti apa dan bagaimana caranya?
Kadang, ada orang dari suku tertentu yang mengucapkan E-nya berbeda dengan daerah lainnya.
Sudah bukan rahasia lagi jika bahasa Indonesia rumit dipelajari karena persepsi yang berbeda satu sama lain.
Bahkan, urusan pelafalan huruf E saja ada yang bingung bagaimana caranya karena ada 3 cara pengucapan.
Seperti pada postingan Twitter Ivan Lanin, ada 3 cara pengucapan huruf E, yaitu E pepet atau lemah (, ditulis E biasa) dan E jelas yang terdiri dari E taling terbuka () dan E taling tertutup ().
Pertama, E pepet atau E sirkumfleks yang sering ditulis E biasa dengan simbol memiliki pelafalan seperti 'geram', 'gembira'. 'gemar', dan sebagainya.
Kedua, E taling terbuka atau dalam bahasa internasionalnya disebut E-accute yang ditulis punya pelafalan seperti  'lele'.
Ketiga, E taling tertutup atau E with grave yang ditulis punya pelafalan yang hampir sama dengan E taling terbuka, hanya saja lebih tegas lagi, misal 'lelet'.
Meskipun pengucapannya berbeda-beda, huruf tersebut dibuat universal, yaitu hanya satu huruf E tanpa penanda.
Sayang, kebanyakan masyarakat masih bingung dengan cara membedakan ketiganya, terlebih bila menyangkut tentang nama daerah karena sesuai kesepakatan atau kebiasaan setempat.
Jika boleh menerka, penggunaan E yang universal dalam bahasa Indoneisa atau bahkan Melayu juga bertujuan untuk penghematan penulisan.