Mengapa? Writer's block terjadi ketika penulis sudah mulai jenuh dengan bagaimana alur penulisan selanjutnya, padahal ide sudah ada.
Rasa jenuh tersebut akan menimbulkan rasa malas apabila tidak diatasi sesegera mungkin dan akan menghambat produktivitas.
Nah, bagaimana cara mengatasi writer's block yang kerap menjangkiti? Saya punya tips bagaimana cara mengatasinya.
1. Take a rest
Cara ini terdengar terlalu ekstrem karena Anda harus berhenti dari kegiatan menulis dan beristirahat, tetapi lebih baik, mengapa?
Ambil contoh mobil, kalau terlalu sering dipacu, mobil akan mengalami panas mesin dan akan rusak kalau tetap dipaksakan sehingga harus berhenti dahulu.
Sama seperti menulis, saya punya pengalaman mengalami 'panas' di mata dan otak sehingga harus benar-benar berhenti, jika masih terus, yang ada tambah pusing.
Mau sekeras apapun usaha Anda untuk tetap menulis, jika otak terasa buntu, buat apa? Yang ada malah burnout dan mematikan produktivitas Anda dalam menulis.
Tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak untuk 'mengambil napas' sebelum melanjutkan kembali, tetapi harus bisa mengatur waktu.
2. Mendengarkan musik
Istirahat bukan sekadar berdiam diri, kalau kejenuhan belum selesai tetapi istirahat saja belum cukup, Anda bisa mengikuti cara saya: mendengarkan lagu.
Kadang, dalam lagu ada emosi tersendiri yang menggambarkan suasana pikiran Anda, mulai dari sedih sampai marah karena tulisan tidak kunjung selesai.
Mendengarkan musik saat rehat dari menulis sangat membantu buat saya karena bisa melepaskan emosi yang tidak tertahankan saat mengalami writer's block.