Menulis bisa dikatakan sebagai hobi atau profesi, tergantung orientasi dari seorang penulis itu sendiri.
Ada berbagai tujuan dalam menulis, antara lain jurnalistik, menciptakan karya novel atau puisi, atau untuk melepas emosi terpendam.
Bahkan, mencatat materi sekolah, kuliah, atau workshop juga termasuk dalam kegiatan menulis, yakni menulis untuk belajar.
Dahulu, nenek moyang kita sudah punya budaya menulis sejak kerajaan Hindu-Buddha dengan media batu atau lontar.
Sering dengan berjalannya waktu, menulis mulai beralih dari batu atau daun ke kertas dengan pensil atau pulpen untuk menulis.
Teknologi semakin maju, menulis bukan lagi hanya di atas kertas, melainkan juga di laptop atau ponsel, dengan Microsoft Word atau aplikasi catatan.
Proses tersebut juga disebut sebagai kegiatan menulis meskipun tepatnya disebut mengetik karena tidak menggunakan pulpen atau alat tulis lainnya.
Dalam menulis, sangat perlu untuk menyusun gagasan terlebih dahulu agar memiliki gambaran apa yang ingin ditulis.
Namun, pernahkan Anda saat memiliki niat bulat untuk menulis, tetapi di tengah proses tersebut seketika mengalami kebuntuan?
Ya, ini namanya writer's block, kondisi ini dialami hampir semua penulis merasakannya, sekali pun sekelas jurnalis dengan bahan yang sudah ada.
Mengapa? Writer's block terjadi ketika penulis sudah mulai jenuh dengan bagaimana alur penulisan selanjutnya, padahal ide sudah ada.
Rasa jenuh tersebut akan menimbulkan rasa malas apabila tidak diatasi sesegera mungkin dan akan menghambat produktivitas.
Nah, bagaimana cara mengatasi writer's block yang kerap menjangkiti? Saya punya tips bagaimana cara mengatasinya.
1. Take a rest
Cara ini terdengar terlalu ekstrem karena Anda harus berhenti dari kegiatan menulis dan beristirahat, tetapi lebih baik, mengapa?
Ambil contoh mobil, kalau terlalu sering dipacu, mobil akan mengalami panas mesin dan akan rusak kalau tetap dipaksakan sehingga harus berhenti dahulu.
Sama seperti menulis, saya punya pengalaman mengalami 'panas' di mata dan otak sehingga harus benar-benar berhenti, jika masih terus, yang ada tambah pusing.
Mau sekeras apapun usaha Anda untuk tetap menulis, jika otak terasa buntu, buat apa? Yang ada malah burnout dan mematikan produktivitas Anda dalam menulis.
Tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak untuk 'mengambil napas' sebelum melanjutkan kembali, tetapi harus bisa mengatur waktu.
2. Mendengarkan musik
Istirahat bukan sekadar berdiam diri, kalau kejenuhan belum selesai tetapi istirahat saja belum cukup, Anda bisa mengikuti cara saya: mendengarkan lagu.
Kadang, dalam lagu ada emosi tersendiri yang menggambarkan suasana pikiran Anda, mulai dari sedih sampai marah karena tulisan tidak kunjung selesai.
Mendengarkan musik saat rehat dari menulis sangat membantu buat saya karena bisa melepaskan emosi yang tidak tertahankan saat mengalami writer's block.
Dengan musik, mood Anda akan kembali pulih dan Anda akan siap untuk melanjutkan penulisan lagi.
3. Membaca sesuatu
Berhenti menulis sebentar kok malah membaca suatu karya hasil aktivitas menulis? Ini juga penting.
Membaca selain untuk sarana refreshing seperti mendengarkan musik juga untuk memperkaya kosakata di pikiran Anda.
Kadang, kebuntuan terjadi karena Anda tidak memiliki kosakata lebih yang Anda ingat, termasuk sinonim atau variasi kata
Dengan membaca apapun, Anda akan mendapatkan contoh tulisan dan gaya penulisan yang bisa Anda kembangkan.
Ini berhasil ketika saya praktikkan, begitu membaca suatu artikel atau buku, seketika inspirasi dan variasi penulisan bisa saya dapatkan.
4. Siapkan catatan saat istirahat
Istirahat dari menulis bukan berarti benar-benar lepas dari segala hal yang terkait dengan aktivitas menulis.
Anda perlu untuk menyiapkan catatan apabila ada ide liar yang tiba-tiba muncul saat istirahat, bisa kertas dan pulpen atau HP, sesuai dengan kebiasaan saya selama ini.
Mengapa perlu untuk menyiapkan catatan? Kadang, ide liar yang datang tidak sesuai dengan topik, tetapi perlu ditampung agar tidak terlupa.
Mencatat sangat perlu saat tiba-tiba mendapatkan ide tambahan atau inspirasi dalam proses menulis yang Anda tekuni.
Selesai sudah artikel tentang tips sederhana untuk mengatasi writer's block ini, semoga artikel ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H