Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Pencari Pengalaman Kerja Tersaingi dengan yang "Memiliki Pengalaman Kerja"

25 Februari 2023   18:04 Diperbarui: 27 Februari 2023   15:31 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para sarjana atau diploma setelah lulus kuliah pasti mencari pekerjaan untuk menciptakan kemandirian finansial.

Namun, apakah hanya sekadar untuk mencari penghasilan? Tidak hanya itu, mereka bekerja dalam rangka untuk mencari pengalaman kerja.

Pengalaman bekerja sangat perlu untuk memecahkan berbagai masalah dalam dunia kerja yang belum tentu bisa dijawab dengan segunung teori saat di perkuliahan.

Dalam dunia kerja, praktik jauh lebih diutamakan daripada teori, bahkan bisa dikatakan hanya pengalaman atau praktik yang bisa menyelesaikan masalah.

Idealnya, jika menginginkan pekerja baru yang berpengalaman, seharusnya lowongan tersebut tidak disebarluaskan secara umum.

Sayangnya, mereka yang ingin mencari pengalaman kerja selalu gugur oleh syarat harus memiliki pengalaman kerja dalam kurun waktu tertentu di bidang yang sama.

Meski di kemudian hari, kata-kata tersebut berganti menjadi terbiasa bekerja di bidang yang sama, tetapi esensinya sama: mencari yang sudah berpengalaman kerja.

Syarat lowongan tersebut menyakiti perasaan pelamar kerja yang benar-benar nihil pengalaman kerja.

Karena syarat harus memiliki pengalaman kerja, mau tidak mau para pelamar tersebut akhirnya menguburkan niat mereka untuk bekerja di tempat idaman.

Mau tidak mau, mereka menjadi pengangguran dan kesehatan mentalnya bertambah buruk karena tekanan sosial di samping kegagalan melamar kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun