Para sarjana atau diploma setelah lulus kuliah pasti mencari pekerjaan untuk menciptakan kemandirian finansial.
Namun, apakah hanya sekadar untuk mencari penghasilan? Tidak hanya itu, mereka bekerja dalam rangka untuk mencari pengalaman kerja.
Pengalaman bekerja sangat perlu untuk memecahkan berbagai masalah dalam dunia kerja yang belum tentu bisa dijawab dengan segunung teori saat di perkuliahan.
Dalam dunia kerja, praktik jauh lebih diutamakan daripada teori, bahkan bisa dikatakan hanya pengalaman atau praktik yang bisa menyelesaikan masalah.
Idealnya, jika menginginkan pekerja baru yang berpengalaman, seharusnya lowongan tersebut tidak disebarluaskan secara umum.
Sayangnya, mereka yang ingin mencari pengalaman kerja selalu gugur oleh syarat harus memiliki pengalaman kerja dalam kurun waktu tertentu di bidang yang sama.
Meski di kemudian hari, kata-kata tersebut berganti menjadi terbiasa bekerja di bidang yang sama, tetapi esensinya sama: mencari yang sudah berpengalaman kerja.
Syarat lowongan tersebut menyakiti perasaan pelamar kerja yang benar-benar nihil pengalaman kerja.
Karena syarat harus memiliki pengalaman kerja, mau tidak mau para pelamar tersebut akhirnya menguburkan niat mereka untuk bekerja di tempat idaman.
Mau tidak mau, mereka menjadi pengangguran dan kesehatan mentalnya bertambah buruk karena tekanan sosial di samping kegagalan melamar kerja.