Ada beberapa hal yang memutuskan untuk tidak memiliki anak, mulai dari psikologis sampai masalah keuangan.
Kita semua tahu bahwa biaya kebutuhan sekarang mulai semakin melambung tinggi dan tidak terbeli.
Menghidupi dirinya sendiri dan pasangan saja sudah ngos-ngosan, apalagi jika kedatangan 'buah hati' yang mereka hindari.
Mulai dari kebutuhan pokok sampai biaya pendidikan yang semakin tidak tersentuh meski pemerintah saat ini mengeluarkan berbagai program.
Banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk seorang anak, mulai dari perawatan saat di dalam kandungan hingga lulus kuliah.
Cukup memberatkan untuk soal uang, mereka yang tidak ingin memiliki anak akan cemas jika punya anak tetapi tidak sanggup membiayainya.
Namun, ada juga yang lebih pelik dari ekonomi, yaitu psikologis, bisa karena trauma, tidak ingin kehilangan karier, atau terbebani oleh tanggung jawab moral.
Ada yang di masa lalunya mengalami trauma karena menjadi korban toxic parents sehingga seumur hidupnya tidak ingin punya anak.
Memang, ada yang 'membalas dendam' toxic parents dengan menjadi orang tua yang baik, tetapi tidak semua orang bisa sembuh dengan cara itu.
Mereka yang memilih childfree karena trauma cemas kalau sifat toxic justru menurun pada dirinya.
Bagi beberapa orang, punya anak justru menjadi momok sebab dapat mengacaukan karier yang mereka kejar.