PEMBAHASAN
Komunisme lahir pada tahun 1830 di Perancis yang dipakai oleh aliran sosialis radikal, yang menuntut adanya perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer, dan menghapuskan sistem republik. Penuntutan ini mengakibatkan munculnya perkumpulan revolusioner rahasia di Paris pada tahun 1930-1940. Komunisme merupakan suatu sistem politik yang mempertimbangkan  hak hak komunal, bukan hak hak hak sipil dan politik individu (Wikandaru & Cahyo, 2016)Â
Partai Komunis didirikan pada Oktober 1917 di bawah pimpinan W.I. Lenin sebagai kekuatan politik dan ideologi internasional. Komunis membutuhkan ideologi sebagai perekat kekuatan, maka ajaran Karl Marx dijadikan sebagai ideologi Partai Komunis (Marxisme-Leninisme). Marxisme dijadikan komponen ideologi Partai Komunis.
Ajaran Karl Marx yang populer adalah tentang keterasingan (dalam pekerjaan) dan teori kelas. Keterasingan dalam pekerjaan adalah dasar dari segala keterasingan manusia karena, menurut Karl Marx pekerjaan adalah tindakan manusia yang paling dasar, dalam pekerjaan manusia membuat dirinya menjadi nyata. Manusia membuat kegiatan hidupnya menjadi objek kehendak dan kesadarannya, manusia berhadapan bebas dengan produknya, manusia bekerja secara bebas dan universal, bebas karena ia dapat bekerja meskipun tidak merasakan kebutuhan langsung.
Kegiatan bebas dan sadar adalah ciri keberadaan manusia. Dengan demikian pekerjaan menjadi esensi pembeda antara manusia dengan mahluk apapun dan menunjukan bebas dan universalnya manusia. Dalam pekerjaan sebagai objektivasi manusia, pekerjaan juga membuktikan manusia sebagai mahluk sosial, yang memastikan dirinya selalu berhadapan dengan orang lain dengan rasa yang saling membutuhkan.
Sifat sosial manusia dalam pekerjaan membuktikan bahwa, manusia yang bersangkutan sadar dirinya penuh dengan kekurangan dan membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Pekerjaan seharusnya menjadi sarana prealisasian diri manusia, memberikan kepuasan, dan menggembirakan. Namun, dalam system kapitalis, pekerjaan justru mengasingkan manusia, terutama bagi para buruh industri. Karl Marx menyatakan bahwa orang bekerja karena keterpaksaan untuk bisa hidup, bukan secara bebas dan universal. Sehingga, pekerjaan tidak mengembangkan, melainkan mengasingkan manusia dari dirinya sendiri dan orang lain.
Keterasingan manusia dengan alam dan manusia lainnya akan berakhir. Karl Marx menyebutnya sebagai komunisme karena semua memiliki segalanya bersama. Komunisme adalah penghapusan positif hak milik pribadi sebagai keterasingan diri manusia. Positif karena apa yang diciptakan dalam keterasingan tidak ditiadakan, melainkan dimiliki bersama dan oleh karena itu pemilikan nyata hakikat manusia oleh manusia dan bagi manusia.
Komunisme adalah humanisme utuh dan naturalisme utuh karena ia adalah pemecahan nyata pertentangan antara manusia dengan alam dan dengan manusia lainnya, antara kebebasan dan keniscayaan. Komunisme juga merupakan pemecah teka-teki sejarah penghilangan kelas berkuasa dan kelas tertindas.
Sejarah Komunisme di Indonesia
Sejak Hindia Belanda mengambil alih Indonesia, benih-benih komunisme sudah ada. Penjajahan belanda mencapai puncaknya setelah menaklukan wilayah nusantara dan menghubungkan daerah daerah melaui infrastruktur transportasi. Kemudian, belanda membuka investasi asing dan memperlonggar regulasi perdagangan internasional. Perekonomian meningkat, namun pemberontakan terjadi.
Kaum sosialis belanda sebagian besar berperan atas masuknya ideologi komunisme. Hendricus Josephus Fransiscus Maria Sneevliet sendiri memperkenalkan komunisme pada tahun 1913. Hendricus mendirikan organisasi sosialis revolusioner Indische Sociaal-Democratische Vereniging (ISDV) yang mayoritas anggotanya adalah kelompok hindia belanda. ISDV mulai mengkritik Sarekat Islam setelah mengetahui bahwa mereka ingin masuk ke VOLKSRAAD, (parlemen yang dibuat oleh Belanda). Perlahan-lahan, anggota Sarekat Islam beralih menjadi anggota ISDV. Tjokroaminoto dan Tan Malaka berusaha untuk menjaga persatuan, Namun tidak berhasil.Â
Pada tahun 1920, ISDV berubah nama menjadi PKI lalu melancarkan pemberontakan sepihak terhadap pemerintahan hindia belanda. Akibatnya, banyak anggota PKI diasingkan ke daerah terpencil dan terjadi politik pecah belah yang memisahkan kaum komunis dan nasionalis non komunis. Hal ini diharapkan dapat mencegah terpapar radikalisme kiri terhadap kelompok nasionalisme lainnya.Â
Kegagalan ini menjadi pelajaran bahwa kemerdekaan hanya bisa dicapai ketika seluruh organisasi perjuangan bersatu demi kepentingan nasional. Â Dengan demikian, PKI tidak dapat dilepas dari perjuangan nasional. Soekarno mendirikan PNI dengan memodifikasi filsafat Marxisme yang dianut oleh PKI menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia yang dia namakan "marhaenisme". Nilai keagamaan dari sarekat islam, diadopsi dan dikombinasikan dengan semangat nasionalismenya. Namun, harapannya tidak berjalan semudah itu.Â
Karena merasa dirugikan dengan perjanjian Renville, Partai Komunis Indonesia (PKI) memberontak terhadap pemerintah Indonesia pada tahun 1948. Muso menganggap indonesia terlalu lunak terhadap belanda. Soekarno dan Hatta dituduh pengkhianat sehingga mendeklerasikan republik soviet Indonesia. Pemberontakan oleh PKI memakan banyak korban, namun aktivitasnya tak kunjung diberhentikan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh D. N. Aidit yang berpindah haluan dari partai oposisi menjadi partai pro-pemerintahan. PKI didorong agar lebih dengan dengan Soekarno serta organisasi yang dibuat olehnya.Â
Akhir 1965, pada malam 30 September, terjadi peristiwa tragis yang menewaskan tujuh jendral Angkatan Darat. TNI memutuskan untuk menuntaskan dan menghancurkan PKI sampai ke akarnya karena sudah tidak dapat ditolerir agi. Angkatan Darat membubarkan PKI dan ormas-ormas yang berhubungan dengannya dan setiap anggota dan kekuatan PKI dihancurkan.Â
Penerapan dan Penyebaran
Di Dunia
Komunisme merupakan sebuah doktrin sosialisme ilmiah Marx yang mengacu pada pembebasan proletariat menuju masyarakat tanpa kelas, tanpa institusi yang menindas, dan tanpa pembagian kerja yang tak adil. Komunisme sebagai salah satu ideologi di dunia, lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme pada abad ke-19, yang mementingkan individu pemilik dan mengenyampingkan buruh. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. sejak itu kemudian disebarluaskan ke negara-negara lain di dunia.
Dalam perubahan sosial, komunisme yang anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, di mana kepemilikan semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Ideologi komunisme di Tiongkok berbeda dengan Marxisme. Komunisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian disebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lain adalah komunisme Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus dimana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.
Di Indonesia
Ideologi komunisme berasal dari negara luar Indonesia. Ideologi komunis masuk ke Indonesia tahun 1913, diperkenalkan oleh Sneevliet (anggota partai buruh Belanda) melalui pusat organisasi buruh kereta api yang berdiri tahun 1908 di Semarang yang dikenal dengan Vereeniging van Spoor en Trem Wig Personel/IVSTP. Seiring berdirinya komintern maka ISDV menjadi anggota komintern dan berubah namanya menjadi Perserikatan Komunis Indie/PKI yang dalam perkembangannya menjadi Partai Komunis Indonesia/PKI. Dengan dukungan komintern tahun 1926, mereka mengadakan pemberontakan namun dapat digagalkan oleh pemerintah Hindia Belanda.Â
Sejak terjadinya pemberontakan G30S-PKI pada 30 September 1965 ideologi komunisme dilarang keberadaannya di Indonesia. Hal ini telah diperkuat dengan dasar hukum diantaranya, TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, yang berisi mengenai penyebaran dan pengembangan komunisme dalam segala bentuk ajaran tersebut dilarang, juga Pasal 107a Kitab Undang- Undang Hukum Pidana yang berisi mengenai larangan menyebarkan maupun mengembangkan ajaran komunisme dan bagi yang melanggar akan terjerat hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun.
Mengapa Komunisme Gagal
Di Dunia
Salah satu alasan mengapa Komunisme gagal adalah kurangnya kritikan pada pemerintah yang menggunakan ideologi Komunisme sebagai fondasi pemerintahannya, Kritik memerlukan pluralisme, jarak antara aktor dan penilaian terhadap tindakan, dengan kebanyakan negara Komunisme menggunakan sistem satu partai yang mencakup semua institusi sehingga mereka tidak mampu melakukan refleksi kritis yang tulus terhadap cara kerja mereka. Dengan tidak adanya persaingan politik membuka jalan bagi penyalahgunaan yang sangat besar.
Selain itu, kegagalan ekonomi negara komunisme berkontribusi pada kegagalan dan melemahnya ideologi,, Di bawah komunisme, Perekonomian seharusnya dijalankan demi kepentingan penguasa atau kepentingan konsumen. Namun mereka pada akhirnya menjadi organ yang memiliki hak istimewa bagi produsen dan mereka yang mempunyai hubungan dengan mereka.
Kegagalan untuk menanggung biaya yang terkait dengan aktivitas seseorang berarti membebankan biaya tersebut kepada orang lain, yang merupakan tanda tidak bertanggung jawab secara moral. The economy is no good because it is politically corrupted. Hampir selalu lebih bermanfaat bagi para manajer untuk melobi apa yang mereka inginkan daripada meningkatkan produktivitas pabrik mereka. Karena tidak adanya pesaing ekonomi atau politik untuk mengekang aparatur negara, hal ini selalu menguntungkan dirinya sendiri, bukan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan. Hasilnya bukan unit yang paling produktif, melainkan unit terbesar yang mendapat prioritas tertinggi.Tanpa adanya standar nilai yang berasal dari persaingan, setiap tambahan unit investasi akan menyebabkan tambahan unit kerugian, yang menyebabkan perasaan terjun bebas dalam penurunan ekonomi. Kegagalan untuk memperbaiki kesalahan, seperti kecenderungan sistem ekonomi komunis yang memberikan subsidi negara terbesar kepada pabrik-pabrik yang paling banyak kehilangan uang, tentu menyebabkan semakin tidak mampunya negara memperoleh sumber daya untuk apa pun yang dianggap perlu, sehingga berakibat pada kelemahan dan keruntuhan. Oleh karena itu, setiap sistem harus mampu menimbulkan kerugian pada beberapa bagiannya demi kebaikan keseluruhan.
Selain itu dalam masyarakat komunis setidaknya pada masa-masa awalnya, menaruh harapan mereka pada penciptaan 'manusia sosialis baru' yang akan mengorbankan kepentingan pribadinya demi kebaikan bersama. 'Manusia baru' seperti itu adalah suatu keharusan, karena komunisme tidak mempunyai sumber kritik yang independen dan eksternal sehingga menyulitkan para pengambil keputusan di tingkat pusat untuk mendeteksi kesalahan. Tuntutan moral pada individu untuk menjadi satu-satunya pengawas atas perilakunya sendiri terlalu besar. Selain itu, mengharapkan masyarakat untuk memantau diri mereka sendiri (tidak hanya dalam komunisme tetapi dalam kapitalisme, dalam sistem apa pun di mana para penipu atau pembelot dapat memperoleh keuntungan dengan menyimpang dari aturan main) kemungkinan berarti bahwa sampah akan melayang ke atas. Bahwa pemenangnya adalah mereka yang secara sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dalam mengkritik diri sendiri. Selain itu dalam masyarakat komunisme, anpa kontak sosial atau politik, seperti yang terjadi di Uni Soviet, hubungan antar manusia akan terganggu. Orang berharap terlalu banyak dan terlalu sedikit dari teman, anggota keluarga, dan kenalan: Terlalu banyak, karena hampir setiap aspek kehidupan Anda bergantung pada apa yang orang lain bisa lakukan untuk Anda; Terlalu sedikit, karena instrumentalisasi hubungan-hubungan ini berarti bahwa mereka menyedot semua kesenangan yang melekat.Moralitas sendiri mengalami proses devaluasi serupa. Hidup ini sulit, dan hanya diperlukan sedikit kompromi dengan penguasa untuk membuat segalanya lebih mudah. Kompromi yang dilakukan tidak harus berupa hal-hal besar seperti bergabung dengan milisi, atau bahkan partai.Hal inilah yang menyebabkan kegagalan ideologi komunis di dunia.
Di Indonesia
Kegagalan Komunisme di Indonesia dapat dimulai pada tanggal 30 Septermber 1965 atau yang biasa juga disebut G30S, Peristiwa Gerakan 30 September 1965 adalah
peristiwa penculikan dan pembunuhan pewira tinggi TNI-AD yang dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) denga tujuan untuk mengubah haluan negara Indonesia dari Pancasila ke pemerintahan komunis. Dengan terjadinya peristiwa ini Partai Komunis Indonesia dikecam oleh seluruh rakyat Indonesia, Soeharto melakukan pengepungan besar-besaran terhadap anggota PKI dan membubarkan seluruh perkumpulan yang berkaitkan dengan komunisme. Namun Presiden Sukarno tidak mengakui PKI adalah dalang kudeta tersebut. Hal ini menyebabkan turunnya Sukarno sebagai presiden
dan digantikan oleh Soeharto. Pemberantasan PKI dilanjutkan oleh Soeharto hingga memasuki tahun 1966 yang meyebabkan kekuasaan komunisme PKI dilumpuhkan.
Kegagalan komunisme akibat peristiwa bersejarah G30S/PKI di Abad ke-20 digunakan oleh sebagian orang sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan. Setelah tindakan keras komunisme dan aggotanya, muncul sebuah film yang menceritakan peristiwa suram tersebut. Film menampilkan banyak adegan pembunuhan, penganiayaan, penggerebekan, pemukulan, dan tindakan lainnya kekerasan. Film tersebut diyakini menjadi alat propaganda politik yang terjadi pada masa itu peralihan dari masa Orde Lama ke masa Orde Baru. Sekarang, Partai Komunis Indonesia masih dipandang masyarakat sebagai ancaman kepada individu dan negara. Segala sesuatu yang berhubungan dengan komunisme dipertimbangkan sesuatu yang perlu dimusnahkan dan terlalu sensitif untuk dibicarakan.
Dampak Komunisme terhadap Demokrasi
   Komunisme menilai bahwa tidak adanya hak individu membuat demokrasi individualis itu tidak ada, yang ada hanya hak komunal. Etika dalam ideologi komunisme berdasarkan kebaikan hanya karena keuntungan kelas masyarakat secara totalitas. Demi kepentingan kelasnya, maka segala hal dapat dihalalkan dan dilakukan. Pangdam Jaya mengatakan senab ini memang khas dan tipikal perilaku simpatisan atau penganut paham komunis. Ciri lain yang mudah diamati, yaitu menuding, memutarbalikan fakta, menyalahkan, merusak tatanan sosial, anti kemapanan, dan tentu saja anti peraturan. Jika tidak waspada terhadap hal ini, bukan mustahil dapat membahayakan integritas kedaulatan dan keutuhan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
   Memang tugas pemerintah memang harus mampu memakmurkan rakyatnya. Tindakan yang baik untuk mengantisipasi komunis adalah mempersempit jurang pemisah si miskin dan si kaya, mengenyahkan korupsi dan meningkatkan mutu pendidikan rakyat tanpa harus dibebani bayaran mahal. Komunis tidak bisa dibiarkan tumbuh dan berkembang. Sebab lebih banyak sisi negatif daripada positifnya. Ketika mereka berkuasa, ketika mereka beringas, maka akan lebih banyak lagi korban, yakni rakyat yang tak mengerti politik. Semua diperalat dan dijadikan korban oleh komunis yang mana dapat mencederai demokrasi.
1. Komunisme Dinilai Bertentangan dengan Sila KetuhananÂ
Sila pertama Pancasila sebagai dasar negara adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila pertama Pancasila memiliki arti bahwa negara Indonesia memegang teguh kepercayaan terhadap Tuhan dan menolak paham anti Tuhan. Sedangkan komunis tidak berdasarkan pada kepercayaan agama karena agama dianggap sebagai candu.
2. Komunisme Dinilai dapat Mengikis NasionalismeÂ
Komunisme dinilai dapat mengikis bahkan membunuh rasa nasionalis karena semua urusan diatur negara. Sesuatu yang dinyatakan negara benar, adalah benar dan yang dinyatakan negara negara, adalah salah. Demokrasi rakyat yang bukan anggota komunis sangat dibatasi.Â
3. Komunisme Dinilai dapat Membunuh Hak Asasi ManusiaÂ
Komunis tidak mengenal hak perorangan yang mana dinilai dapat membunuh Hak Asasi Manusia. PKI mendapat citra buruk akibat terlibat dalam konflik pada tahun 1926, 1948, dan 1965. Beberapa tokoh dari PKI melakukan rangkaian tindakan radikal dengan menghilangkan nyawa orang, seperti pembunuhan Gubernur Jawa Timur Ario Soerjo pada Peristiwa Madiun 1948.
4. Komunisme Dianggap Bergerak  secara Radikal
Radikalisme yang ditunjukan dalam ajaran komunis dengan memaksakan satu paham atau aliran kepada semua orang. Jika terdapat suatu kelompok atau orang yang memiliki pandangan berbeda, maka bisa dianggap sebagai lawan. Hal itu bertentangan dengan demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Indonesia sangat menghargai hadirnya oposisi dalam menjalankan pemerintahan guna menciptakan keseimbangan atau check and balances. Selain itu, komunis menggunakan partai komunis sebagai alat pengambil alih kekuasaan. Indonesia juga melarang adanya gerakan-gerakan radikal dalam bentuk apapun karena dinilai akan merusak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.Â
5. Komunisme Dianggap Bertentangan dengan Sistem MultipartaiÂ
Lahirnya Paham komunisme yang dikemukakan oleh Marx atau sering dianggap sebagai komunisme murni, menganut sistem satu partai yaitu partai komunis dimana sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan elit-elit partai komunis. Komunisme di Indonesia di era awal kemerdekaan tidak memaksakan sistem partai tunggal. Seperti kita ketahui, pemilu pada tahun 1955 diikuti oleh banyak partai politik termasuk PKI. Dalam upayanya mewujudkan demokratisasi, sistem multipartai sebagai salah satu bukti kebebasan masyarakat dalam berorganisasi.
SOLUSI
Meski pengaruh komunisme sudah berkurang, komunisme masih bisa muncul jika masyarakat putus asa dan pemerintah tidak mempedulikan kesejahteraan mereka dan mengutamakan masyarakat kelas atas. Berikut adalah solusi untuk mengurangi dampak komunisme terhadap masyarakat
Edukasi dan Kesadaran: Membangun pemahaman yang kuat tentang ideologi komunisme serta konsekuensinya dalam konteks sejarah dan praktiknya di berbagai negara. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal di sekolah dan universitas, serta melalui kampanye informasi publik.
Pembangunan Ekonomi: Meningkatkan kesempatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ketidakpuasan ekonomi seringkali menjadi faktor yang mempengaruhi ketertarikan pada ideologi ekstrem, termasuk komunisme. Dengan memperbaiki kondisi ekonomi, kita dapat mengurangi daya tarik komunisme.
Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pembuatan keputusan. Ini termasuk memberikan akses yang lebih besar kepada warga untuk berpartisipasi dalam proses demokratis, serta membangun institusi yang transparan dan akuntabel.
Pembangunan Identitas Nasional: Membangun kesadaran akan identitas nasional yang kuat, dengan menekankan pada nilai-nilai yang bersama-sama dihargai oleh masyarakat. Ini dapat membantu mengurangi potensi perpecahan sosial yang dapat dimanfaatkan oleh ideologi yang merongrong stabilitas negara.
Penguatan Keamanan dan Penegakan Hukum: Membangun kapasitas keamanan dan penegakan hukum untuk melawan aktivitas yang mengancam kestabilan negara, termasuk propaganda atau aksi yang mendukung ideologi komunis yang ekstrem.
Inovasi Sosial dan Ekonomi: Mendorong inovasi dalam bidang sosial dan ekonomi untuk menciptakan sistem yang lebih inklusif dan adil. Ini bisa meliputi pengembangan program-program pemberdayaan ekonomi lokal, dukungan bagi pengusaha kecil, serta promosi model-model alternatif pembangunan yang berkelanjutan.
Pendekatan Holistik: Mengambil pendekatan yang holistik dalam mengatasi akar penyebab dari ketidakpuasan sosial yang mungkin memicu kecenderungan menuju ideologi ekstrem, termasuk komunisme. Hal ini melibatkan kerja sama lintas sektor dan lintas disiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Arumna, and Moses G. R. Pandin. (2021). "THE EFFECT OF THE FAILURE OF THE G30S PKI COMMUNISM ON POLITICAL DEVELOPMENT IN INDONESIA."
Clark, J., & Wildavsky, A. (1990). Why Communism Collapses: The Moral and Material Failures of Command Economies Are Intertwined. Journal of Public Policy, 10(4), 361--390.
Djamhari, Saleh As'ad., dkk. (2009). Komunisme di Indonesia: Perkembangan Gerakan dan Pengkhianatan Komunisme di indonesia. Pusjarah TNI.
Hatama, Dwiki. Anwar. (2022). Perkembangan Komunisme Di Indonesia Tahun 1914-1927. Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO (JPPS-UHO), 7(1), 58-61.Â
Hipotesa. The Rise and Fall of the PKI | A Brief History of the Communist Party of Indonesia. Diakses pada 9 April 2024. https://youtu.be/SmsWvNMEIb4?si=vqo7ghpaHbS3wWNs
Masril. (2020). Pengaruh Komunisme di Indonesia. Bogor: Guepedia.
Suseno, Franz Magnis. (2013). Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yulia, Kartrini Esti. (2008). KOMUNISME SUATU DOKUMENTASI SEJARAH DALAM KESUSASTRAAN INDONESIA. Jurnal Penelitian Inovasi, 30(2), 100-114.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H