Mohon tunggu...
Mohammad Yazidan Raghailmi
Mohammad Yazidan Raghailmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Ilmu Administrasi Negara - Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Komunisme dan Implikasinya Terhadap Dunia

1 Mei 2024   11:43 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:43 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan digantikan oleh Soeharto. Pemberantasan PKI dilanjutkan oleh Soeharto hingga memasuki tahun 1966 yang meyebabkan kekuasaan komunisme PKI dilumpuhkan.

Kegagalan komunisme akibat peristiwa bersejarah G30S/PKI di Abad ke-20 digunakan oleh sebagian orang sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan. Setelah tindakan keras komunisme dan aggotanya, muncul sebuah film yang menceritakan peristiwa suram tersebut. Film menampilkan banyak adegan pembunuhan, penganiayaan, penggerebekan, pemukulan, dan tindakan lainnya kekerasan. Film tersebut diyakini menjadi alat propaganda politik yang terjadi pada masa itu peralihan dari masa Orde Lama ke masa Orde Baru. Sekarang, Partai Komunis Indonesia masih dipandang masyarakat sebagai ancaman kepada individu dan negara. Segala sesuatu yang berhubungan dengan komunisme dipertimbangkan sesuatu yang perlu dimusnahkan dan terlalu sensitif untuk dibicarakan.

Dampak Komunisme terhadap Demokrasi

      Komunisme menilai bahwa tidak adanya hak individu membuat demokrasi individualis itu tidak ada, yang ada hanya hak komunal. Etika dalam ideologi komunisme berdasarkan kebaikan hanya karena keuntungan kelas masyarakat secara totalitas. Demi kepentingan kelasnya, maka segala hal dapat dihalalkan dan dilakukan. Pangdam Jaya mengatakan senab ini memang khas dan tipikal perilaku simpatisan atau penganut paham komunis. Ciri lain yang mudah diamati, yaitu menuding, memutarbalikan fakta, menyalahkan, merusak tatanan sosial, anti kemapanan, dan tentu saja anti peraturan. Jika tidak waspada terhadap hal ini, bukan mustahil dapat membahayakan integritas kedaulatan dan keutuhan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

      Memang tugas pemerintah memang harus mampu memakmurkan rakyatnya. Tindakan yang baik untuk mengantisipasi komunis adalah mempersempit jurang pemisah si miskin dan si kaya, mengenyahkan korupsi dan meningkatkan mutu pendidikan rakyat tanpa harus dibebani bayaran mahal. Komunis tidak bisa dibiarkan tumbuh dan berkembang. Sebab lebih banyak sisi negatif daripada positifnya. Ketika mereka berkuasa, ketika mereka beringas, maka akan lebih banyak lagi korban, yakni rakyat yang tak mengerti politik. Semua diperalat dan dijadikan korban oleh komunis yang mana dapat mencederai demokrasi.

1. Komunisme Dinilai Bertentangan dengan Sila Ketuhanan 

Sila pertama Pancasila sebagai dasar negara adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila pertama Pancasila memiliki arti bahwa negara Indonesia memegang teguh kepercayaan terhadap Tuhan dan menolak paham anti Tuhan. Sedangkan komunis tidak berdasarkan pada kepercayaan agama karena agama dianggap sebagai candu.

2. Komunisme Dinilai dapat Mengikis Nasionalisme 

Komunisme dinilai dapat mengikis bahkan membunuh rasa nasionalis karena semua urusan diatur negara. Sesuatu yang dinyatakan negara benar, adalah benar dan yang dinyatakan negara negara, adalah salah. Demokrasi rakyat yang bukan anggota komunis sangat dibatasi. 

3. Komunisme Dinilai dapat Membunuh Hak Asasi Manusia 

Komunis tidak mengenal hak perorangan yang mana dinilai dapat membunuh Hak Asasi Manusia. PKI mendapat citra buruk akibat terlibat dalam konflik pada tahun 1926, 1948, dan 1965. Beberapa tokoh dari PKI melakukan rangkaian tindakan radikal dengan menghilangkan nyawa orang, seperti pembunuhan Gubernur Jawa Timur Ario Soerjo pada Peristiwa Madiun 1948.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun