Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Perundungan dalam Lorong Waktu

21 Juli 2023   06:53 Diperbarui: 22 Juli 2023   15:35 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena gerak senamnya menurutku sangat menakutkan, matanya melotot kiri kanan seperti hendak mengancam.

Aku juga heran dengan diriku, kenapa aku tidak bisa memaknai atau memaksa, untuk mengolah pandanganku menjadi positif tentang sosok yang satu ini?!

Karena apapun yang dilakukan Kahar, menurutku membahayakan diriku!

Sebalikanya apapun yang diperlihatakn Yeni padaku, selalu membawaku berkhayal seperti Pangeran yang siap melindunginya...

Saat senam pagi dimulai, dengan iringan musik yang sudah kudengar berulang-ulang.

Pandangan matakupun tidak pernah lepas dari gadis kecil itu, walaupun jaraknya agak jauh.

Tapi semua terasa sangat dekat, karena halusinasiku mengolah sosok  gadis kecil tersebut menjadi dekat, iya...Yeni dekat sekali...

Akupun terasa melayang-layang...karena mabuk kepayang. Sampai gerak senamku terasa aneh...gerak senam yang menyerupai tarian burung Enggang, berputar-putar pada satu titik, malah menjadi tidak seirama, terlihat aneh...

Hari itu, setelah pelajaran pertama dan kedua selesai, semua siswa biasanya memanfaatkan jam istirahat untuk bermain dengan sahabatnya masing-masing.

Sedangkan aku, waktu istirahat yang hanya 30 menit, kugunakan untuk menunggu Yeni lewat digang belakang sekolah, biasanya ia bersama temannya berjalan melintasi gang tersebut, untuk jajan dan setelahnya duduk-duduk dibangku, dibawah pohon kersen itu.

Tapi apa lacur, sampai sepuluh menit berlalu, dia tidak tampak seperti apa yang kuharapakan, aku mulai gelisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun