Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajiner Tiga Calon Pemimpin Kucing, Dengan Kucing si Jawara Kampung (Bagian 1)

8 Juli 2023   19:57 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:19 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Pixabay.com

Dialog Imajiner Tiga Calon Pemimpin Kucing, Dengan Kucing si Jawara Kampung (Bagian 1)


Komunitas pecinta kucing yang saya ikuti digrup WA maupun Facebook, banyak curhat tentang penyakit yang diderita kucing liar yang ada dipinggir jalan, dipasar, dan ditempat umum lainnya.

Mereka memang sangat peduli tentang kesehatan kucing liar tersebut, tentang apa yang dimakan, dimana kucing-kucing ini berlindung, dan yang lebih penting, dimana kucing tersebut beranak-pinak.

Bahkan kelompok ini, ada yang seminggu sekali berkeliling kepasar-pasar, untuk mengontrol apakah hewan Nocturnal tersebut ada yang sakit, atau ada hal lain yang urgen untuk diperhatikan.

Mereka segera bertindak, setelah yakin ada yang perlu ditangani, tentunya dengan sebisa mungkin, agar kucing-kucing tersebut bisa sehat kembali.

Biasanya yang ditemui secara umum dilapangan adalah, penyakit scabies, cacingan, dan kurangnya nutrisi pada makanan yang dikonsumsi oleh kucing-kucing liar tersebut.

Peduli ini dilakukan, karena kecintaan mereka, sekaligus untuk memantau perkembangan populasi kucing itu sendiri.
*****

Keseimbangan Rantai Makanan.

Fenomena ledakan pertambahan populasi kucing pernah terjadi di Negara Australia.

Untuk mengurangi populasi kucing tersebut. Pemerintah setempat membuat kebijakan pemusnahan masal, dengan target 2 juta kucing liar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun