Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajiner Tiga Calon Pemimpin Kucing, Dengan Kucing si Jawara Kampung (Bagian 1)

8 Juli 2023   19:57 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:19 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Pixabay.com

Saya: Lho kok bisa begitu?! Kan manusia bukan binatang?

Arnold: Iya, saya tahu definisi itu. Tapi masalahnya manusia sering cawe-cawe terhadap keberlangsungan hidup binatang, bahkan mereka lebih ganas dari binatang!

Saya: Bisa kamu terangkan secara sederhana narasi tersebut?

Arnold: Kami, binatang memenuhi kebutuhan perut ini hanya semata-mata untuk keberlangsungan hidup, bukan untuk membunuh atau mengalahkan jenis binatang yang lain. Setelah perut kami kenyang, kami berhenti memangsa.

Tapi manusia kebanyakan membunuh binatang, hanya sekedar untuk tujuan Hedon, dan untuk memperkaya diri sendiri, baik langsung maupun tidak langsung...

Saya: Bisa dijelaskan maksud dari langsung dan tidak langsung?!

Arnold: Secara sederhana saja, kenapa Harimau Jawa sekarang dikatakan punah?

Arnold diam sejenak...

Karena banyak perburuan ilegal terhadap Harimau Jawa, yang dilakukan hanya untuk mengambil kulit dan bulu harimau tersebut.

Ini tindakan tidak beradab terhadap binatang.

Ditambah lagi habitatnya menyempit, maka pergerakannya untuk bersembunyi dari perburuan Manusia juga semakin kurang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun