Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Dia yang Ku Maafkan (Bagian 7)

25 Juni 2023   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2023   23:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Pixabay.com

Seminggu kemudian, aku menerima surat lagi dari Karmila, yang dititipkan melalui Benyamin sahabatku.

Temanku Bram...

Aku sudah mencoba saranmu Bram, menanti dan bersabar, setiap hari aku selalu berharap pak pos berhenti didepan rumahku untuk mengantarkan surat.

Tapi sampai hari ini, nggak ada suara motor pak pos yang biasa lewat didepan rumaku, kamu bisa merasakan Bram, bagaimana bosannya menunggu.

Bram, bisakah kamu memahamiku...

Ada rasa takut dan putus asa, yang mulai menghinggapi perasaanku...
Setiap malam dikamar, aku menangis dan membenci diriku sendiri.

Aku merasa sudah nggak ada harga diri lagi...
Aku nggak kuat menanggung malu...
Aku berdosa terhadap kedua orang tuaku, karena telah mengabaikan nasehat-nasehat beliau...

Bram...ketahuilah Bram...
Firman telah meninggalkan titik merah pada diriku...

Iya Bram, aku hamil...

Sampai disini aku berhenti membaca surat Karmila, aku terkejut, aku merasa tertekan dan sedih, aku juga marah!

Aku langsung teringat, apa yang dulu pernah kubaca, cerita silat dari Kho Ping Hoo, tentang si Kumbang Merah, dengan julukan 'Jay Hwa Cat', alias Penjahat Pemetik Bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun