Apakah anak-anak Milenial atau Gen Z, mengenal makanan tradisional tersebut?!
Sebut saja contoh secara umum, seperti: Pisang-gapit, Cenil, Lupis, Jipang, Tiwul, Kerak Telor dan banyak lagi yang lainnya.
Sependek pengamatan saya, mereka akrab sekali dengan makanan, Burger, Pret Ciken, Pizza, Sosis Bakar, Mie Instant.Â
Dan minuman-minuman soft drink, yang lidah ini sering kesleo kalau menyebut namanya, karena memakai bahasa "Planet", yang sulit diucapkan.
Roda waktu terus berputar, makanan dan minuman seperti soft drink, dan makanan pop alias fast food, dengan banyak ragamnya, kembali digandrungi oleh generasi Milenial atau Gen Z.
Dengan fenomena ini, apakah mereka bisa disebut sebagai penyandang Mentalitas Inlander?!
Merasa "terangkat" status sosialnya, hanya karena mengkonsumsi, yang bukan makanan tradisional?
Wallahu a'lam.
Penulis, Mohammad Topani S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H