Standart ini, tidak bisa terpenuhi, kalau ada kucing-kucing dari wilayah utara ikut nimbrung cari makan diwilayah kami. Karena persediaan makanan terbatas.
Dampak lain, sudah pasti hal ini bisa memicu perkelahian masal, antara kami dan mereka!
Maka, jangan sampai mereka masuk kewilayah kami, dan saya pastikan, hal ini tidak akan terjadi.
Beeehh!
Saya terkesima mendengar penjelasannya. Jawara kampung ini, terus menatap saya dengan sorot mata yang tajam.
Arnold tahu saya respect dengan penjelasannya.
Karena itu, ia meneruskan paparannya...
Kedua; tentunya dengan cara vaksin masal, untuk seluruh kucing yang ada dikampung ini, dan hal ini butuh biaya besar, sedangkan kami kucing kampung yang dianggap liar. Dilirik sebelah mata pun tidak.
Maka, vaksin masal bagi kami, sama saja 'Bagai Pungguk Merindukan Bulan', alias mustahil kami mendapatkannya.
Kecuali kucing rumahan, mereka ada majikan yang mensubsidi untuk vaksinasi.
Jadi, tidak ada cara lain, kecuali mengusir kucing-kucing penyusup dari utara tersebut, dengan cara full body contact!Â
Agar mereka hengkang dari wilayah kampung ini.
Sampai disini saya tidak melanjutkan pertanyaan, saya hanya diam.
Saya dapat merasakan langsung, dari intonasi suara yang dikeluarkannya, bukan seperti lip service alias membual.