Sependek pengamatan saya, pengendara motor yang melawan arus tersebut kebanyakan umurnya masih bocah.
Dan sepertinya rumahnya gak jauh-jauh amat dari gang atau jalan kampung pertama kali dia keluar.
Makanya mereka agak "gleleng."
Lho kok bisa begitu?!
Iyalah, kan indikatornya sudah jelas, gak pakai helem, lagaknya seperti pembalap kw 2, sembari tangan kirinya memegang es teh lengkap dengan sedotan yang dibungkus plastik, sedangkan laju kendaraan cukup kencang. Siapa lagi kalau bukan jago kampung?
Goyangan Motor Yang Mencurigakan di SPBU!
Kalau pembaca cermati, saat antri di SPBU dan lagi beruntung, kita bisa tertawa geli atau malah curiga, melihat kelakuan pengendara yang mengoyang-goyangkan motornya, ketika operator SPBU cewek yang semlohai itu sedang mengisi bahan bakar kedalam tangki motor.
Dan ini sering terjadi, bahkan hampir setiap saya antri di SPBU, ada saja pengendara menggoyang "dombretkan" motornya, ketika operator sedang mengisi bahan bakar ketangki motor. Sampai-sampai Pertalite-nya tumpah berceceran.
Lain waktu, kepada sipengendara (secara acak), dengan keponya saya menanyakan tentang "goyangan" tersebut. Jawabnya, "Ben kebak kabeh tengkinya mas", sambil pergi bersungut-sungut.
Dari jawabannya, bisa jadi dia meng-analogikan, jika mengisi benda cair kedalam wadah atau tangki motor, sama hukum (fisika) nya dengan mengisi butiran jagung atau jengkol kedalam karung goni. Ya, harus digoyang-goyang lah, biar penyebarannya merata dan padat. Kira-kira begitu argumennya.
Padahal seingat saya, sifat benda cair selalu mengikuti bentuk wadah itu sendiri. Karena tekanan dan gaya gravitasi, benda cair (termasuk bahan bakar) dengan sendirinya mengisi celah-celah atau rongga yang ada dalam wadah tersebut. Maka ketika seseorang mengisi bahan bakar, tidak perlulah memperlihatkan kejahilannya, dengan menggoyang dombretkan motornya.
Aturan APILL Pada Traffic Lights Yang Banyak Ragamnya.
Selain dinamakan kota pelajar, kota seniman, kota kuliner, kota budaya dan banyak lagi gelar-gelar yang melekat pada kota Jogja ini, mungkin perlu ditambahkan satu ikon lagi, yaitu kota Traffic Lights!
Lah iya, sebagai contoh riil saja, CMIIW (luruskan ketika saya salah), sependek pengamatan saya, dari ujung timur jalan Ngeksigondo Tom Silver, sampai Bugisan ada 10 titik lampu merah.Â
Padahal panjang jalan tidak lebih dari 6 km, jadi kalau dipukul rata per 600 m terpasang satu titik perangkat lampu merah.
Titik-titiknya sebagai berikut, lampu merah jalan Ngeksigondo Tom Silver, lampu merah SPBU Gambiran, lampu merah XT Square, lampu merah pertemuan antara jalan Batikan, jalan Veteran dan jalan Menteri Supeno, lampu merah perempatan Taman Siswa, lampu merah jembatan Tungkak, lampu merah Pojok Beteng Wetan, lampu merah Plengkung Gading, lampu merah Pojok Beteng Kulon dan penutupnya lampu merah perempatan Bugisan.