Siapa yang tidak kenal Nabi Ibrahim, seorang Nabi yang sangat besar pengaruhnya di seluruh dunia, bahkan namanya dikenal oleh seluruh agama-agama besar di dunia. Karena saya seorang muslim, mungkin saya banyak bercerita tentang nabi Ibrahim dalam agama saya (Islam). Di agama Islam, Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapaknya para Nabi-nabi (abul anbiya), sebab memang betul seluruh nabi-nabi setelahnya berasal dari keturunannya. Ada dua jalur utama keturunan Nabi Ibrahim yang nantinya dari dua jalur ini banyak lahir para Nabi dan rasul dan orang-orang Shaleh.
Jalur pertama, adalah dari jalur Nabi Ismail AS, dalam kisahnya sebelum memiliki keturunan Nabi Ismail ini, Nabi Ibrahim lama tidak memiliki anak dari siti sarah(istrinya), yang akhirnya istri beliau memberikan izin kepada Nabi Ibrahim untuk menikah kembali dengan wanita yang bernama siti hajar. Singkat cerita dari pernikahan tersebut Nabi Ibrahim memiliki anak yang beliau beri nama Ismail. kemudian Allah Ta'ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membawa istrinya (siti hajar) dan putranya Ismail ke sebuah tempat yang diberkati dan kelak menjadi qiblat umat Islam. Akhirnya di tempat tersebutlah (makkah) siti hajar dan nabi Ismail tumbuh dan memiliki keturunan hingga sampai ke Nabi akhir zaman, yakni Nabi Muhammad Saw.
Jalur kedua, adalah dari Jalur Nabi Ishaq AS, beliau adalah anak kandung dari Nabi Ibrahim dan siti sarah. Cerita singkatnya setelah Nabi Ibrahim "meninggalkan" Siti Hajar dan Nabi Ismail di makkah, maka beliau kembali ke palestina menemui istrinya siti sarah. Atas izin Allah Swt walaupun keduanya sudah berusia lanjut, mereka berdua memiliki keturunan yang diberi nama Ishaq. Kemudian dari jalur Nabi Ishaq ini pula banyak lahir para Nabi dan Rasul, mulai dari Nabi Yaqub, yusuf, musa, dan Isa AS.
pertanyaan berikutnya, bagaimana cara mendidik anak (parenting) Nabi Ibrahim dan istrinya ini mampu melahirkan generasi yang luar biasa. Setidaknya ada 10 rahasia parenting Nabi Ibrahim (dikutip dari umi liha di keluargacinta.com/rahasia-parenting-nabi-ibrahim):
1. Berdoa kepada Allah Ta'ala untuk diberikan anak yang shaleh
Sebelum menikah Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah Ta'ala yang doanya tersebut diabadikan di dalam Al Qur'an
" Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang sholih"(QS. Ash Shaffat: 100)Â
setelah menikah dan memiliki anak pun kita juga dapat berdoa seperti apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS, agar anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih.
2. Memilih pasangan yang baik
Parenting itu dimulai bukan saat kita sudah memiliki anak, tapi jauh dari itu yakni saat memilih pasangan. Pasangan dari Nabi Ibrahim adalah pasangan-pasangan yang baik, mulai dari Siti Sarah yang merupakan putri Raja Haran, saat muda ia memilki pandangan tentang ketidak setujuannya dalam penyembahan Berhala. Siti Hajar sebagai istri kedua Nabi Ibrahim merupakan wanita yang berakhlak mulia. Dalam hal memilih pasangan ini Allah Swt berfirman dalam QS. An Nur ayat 26:
"Perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula. Perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula"