10. Menyertai setiap langkah dan pilihan anak dengan doa
Kekuatan orang tua selain kasih sayang dan didikannya adalah doanya. Doa adalah senjatanya orang yang beriman, begitulah sabda Nabi Muhammad Saw. Kalau sebelum memiliki anak kita berdoa agar diberikan keturunan yang shaleh, maka setelah mendapatkan anak, doa orang tua makin sering dan makin luar biasa kualitasnya.Â
Dan inilah rahasianya mengapa Nabi Ibrahim yang demikian jauh terpisah jarak dari Ismail, belau berdua tetap memiliki hubungan hati. Ketika Ibrahim datang, Ismail tidak meragukan keshalihan ayahnya. Mengapa? Karena Nabi Ibrahim terus mendoakannya.
Doa Nabi Ibrahim untuk anaknya ini luar biasa panjang. Sebagiannya diabadikan Al Quran dalam surat Ibrahim ayat 35-41, hampir satu halaman mushaf. Padahal biasanya, doa para Nabi itu pendek-pendek. Doa Nabi Adam saat bertaubat setelah diturunkan ke bumi hanya satu baris. Doa Nabi Yunus saat ditelan ikan hanya satu baris. Namun doa Nabi Ibrahim untuk anaknya hampir satu halaman mushaf.
Sudahkah kita mendoakan anak-anak kita dengan doa yang sungguh-sungguh, khusyu' dalam munajat yang panjang?
Lalu bagaimana dengan Siti Hajar? Bunda Siti Hajar juga memiliki kebaikan-kebaikan seperti suaminya. Mulai dari keyakinannya kepada Allah dan kekuatan tawakkalnya ketika ditinggalkan di Makkah berdua dengan bayi Ismail, sampai ketaatannya kepada Allah.
Peran besar Hajar adalah mendidik Ismail ketika terpisah jarak dari Ibrahim sesuai prinsip parenting Ibrahim tersebut. Ditambah menceritakan kebaikan-kebaikan Ibrahim pada Ismail sehingga meskipun tidak melihat langsung, Ismail bisa memvisualisasikan ayahnya yang luar biasa sehingga cinta dan hormat kepada beliau. Ia juga selalu merindukan ayahnya sehingga ketika pulang, disambutnya dengan penuh cinta dan penghormatan.
Akhirnya di penghujung tulisan ini, kita berusaha semaksimal mungkindan berdoa kepada Allah Ta'ala agar menjadikan kita semuanya mampu mendidik anak seperti Nabi Ibrahim dan Istrinya. Semoga sedikit tulisan ini menginsiparsi, Amin ya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H